JAKARTA, KOMPAS.com - Film dokumenter berjudul You and I mengisahkan kehidupan mantan tahanan politik.
Film dokumenter yang dinobatkan sebagai Film Dokumenter Panjang Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 2020 merupakan debut Fanny Chotimah sebagai sutradara.
Fanny Chotimah mengatakan, awalnya dia tak pernah berpikir untuk membuat film dokumenter ketika bertemu dengan kedua pemeran film You and I.
Baca juga: Sinopsis You and I, Kisah Hidup Mantan Tahanan Politik
"Sama seperti teman-teman lihat di filmnya, langsung jatuh cinta, begitu juga yang hampir aku rasakan saat kenal dengan Mbah Kaminah dan Kusdalini," ujar Fanny Chotimah, saat konferensi pers, Selasa (13/4/2021).
Saat mengenal Kaminah dan Kusdalini, Fanny mengaku penasaran untuk menyelami lebih dalam tentang cerita kehidupan keduanya.
Diketahui, Kaminah dan Kusdalini adalah dua sahabat yang bertemu di penjara 50 tahun yang lalu.
Baca juga: 5 Film Dokumenter tentang Laut yang Wajib Anda Tonton
"Terus ingin terus ingin tahu lebih jauh tentang cerita mereka, kehidupan mereka, jadi dari pertemuan yang intens, melihat hubungan persahabatan mereka, hal-hal kecil bermakna banget bagiku saat itu," ucapnya.
Fanny tersentuh melihat betapa eratnya ikatan persahabatan Kaminah dan Kusdalini dalam kehidupan sehari-hari.
"Mereka bercanda seperti tadi di trailer, buatku itu menginspirasi dan kupikir sosok mereka, kisah mereka, harus dibagikan ke dunia biar semua orang mengenal mereka," kata Fanny.
Baca juga: Resmi Diluncurkan, Ini Keunggulan Bioskop Online
You and I bercerita tentang kehidupan dua sahabat yang bertemu di penjara 50 tahun lalu, Kaminah dan Kusdalini.
Keduanya adalah mantan narapidana politik asal Solo.
Meskipun Kaminah dan Kusdalini akhirnya dibebaskan, kehidupan mereka tidak pernah lepas dari stigma mantan tahanan politik.
Karena itu, keduanya tidak bisa melanjutkan pendidikan atau bekerja. Bahkan, menikah juga menjadi hal yang mustahil.
Baca juga: Berawal dari Kegelisahan Pandemi, Angga Dwimas Sasongko Luncurkan Bioskop Online
Kaminah yang ditolak oleh keluarganya akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama Kusdalini.
Sejak saat itu mereka tidak pernah terpisah dan menua bersama.
Demi mencukupi kebutuhan hidup, mereka membuka warung soto, melayani katering, dan berjualan kerupuk.
Dokumenter film berdurasi 72 menit ini telah menerima berbagai penghargaan.
You and I berhasil menerima The Asian Perspective Award, penghargaan tertinggi dalam Kompetisi Asia Festival Film Dokumenter Internasional DMZ ke-12.
Film tersebut juga berhasil menyabet piala di Festival Film Indonesia 2020, Piala Maya 2020, Jogja-Netpac Asian Film Festival 2020, dan International Film Festival 2020.
Film You and I kini bisa disaksikan di Bioskop Online.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.