Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pernah Ditolak Ajukan Kredit, Budi Doremi Minta Kejelasan Profesi Musisi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/YULIANUS FEBRIARKO
Vokalis dan pencipta lagu Budi Doremi hadir dalam acara jumpa pers film Catatan Akhir Kuliah di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/7/2015).
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Budi Doremi mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo mengesahkan PP No.56 Tahun 2021 tentang pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan atau Musik.

Budi berujar, karya-karya para musisi saat ini lebih diperhatikan pemerintah.

“Iya alhamdulilah sudah diapresiasi sama pemerintah untuk lebih serius lagi ngejagain karya teman-teman (PP. Nomor 56),” kata Budi Doremi saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan belum lama ini.

Budi melanjutkan, "karena mau gimana pun sebetulnya yang dihadapi sama teman-teman pelaku musik bukan mafia musik, tapi penikmat musik yang sudah terlanjut skip dengan hal sopan santun, harusnya ada”.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Mesin Waktu dari Budi Doremi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih lanjut, Budi juga berharap agar kejelasan soal profesi musisi perlu dibenahi. Pasalnya profesi tersebut masih dipandang sebelah mata.

Budi lantas menceritakan pengalamannya yang sempat ditolak mengajukan kredit barang hanya gara-gara profesi.

“Musisi itu harus memiliki kejelasan dalam profesi. Gue terakhir kredit handphone saja ditolak gara-gara profesinya enggak ada, lu bayangin deh tapi tetap suruh bayar pajak, dan kalau enggak bayar, tetap diteror,” tutur Budi.

“Iya sama house kredit, gue pernah, gue pernah ngetes ditolak. Ngetes doang, bisa sih beli cash,” tambah Budi tersenyum.

Baca juga: Budi Doremi Pernah Merantau ke Berbagai Kota dan Jadi Gitaris sampai Produser Radio

Belum lagi, bagi pelantun “Tolong” ini ada anggapan jika seorang musisi tak punya masa depan.

“Kalau ditanya sama calon mertua kamu kerjanya apa ‘musisi’ ‘wah enggak ada masa depan’, itu adalah sebuah kegagalan,” ungkap Budi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi