JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Dinda Hauw berkisah tentang kedekatannya dengan keluarga, terutama mendiang ayahnya.
Sedari duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Dinda Hauw sudah membantu perekonomian keluarga dan pengobatan ayahnya.
Bantu pengobatan ayah
Menurut Dinda, ia sudah mulai terjun ke dunia entertainment sejak kelas 6 SD.
Ketika ia kelas 2 SMP ayahnya dinyatakan mengalami sakit ginjal. Lantaran membutuhkan biaya pengobatan, Dinda pun turun tangan walau usianya masih remaja.
Baca juga: Dinda Hauw Ungkap Penyesalan Terbesar Setelah Ayahnya Meninggal
“Aku yang lagi senang-senangnya (main) film, akhirnya di 2013 itu terjun di sinetron. Mindset-ku sudah berubah total, ‘ayo Dinda semangat kamu harus cari uang buat bantu papa, buat cuci darah seminggu dua kali’,” ujar Dinda, dikutip Kompas.com di kanal YouTube WardahBeauty, Sabtu (24/4/2021).
Ia mencoba meyakinkan keluarganya kala itu untuk tetap tenang dan akan membantu membiayai pengobatan sang ayah.
Dinda juga merelakan kakak-kakaknya fokus sekolah dan kuliah.
“Pelan-pelan bisa bantuin papa, empat tahun cuci darah. Akhirnya sampai sekarang (beli) rumah buat mama,” ucap Dinda Hauw.
Penyesalan terbesar setelah ayah meninggal
Ayahnya meninggal setelah empat tahun berjuang dengan cuci darah.
Baca juga: Cerita Dinda Hauw Bantu Biaya Pengobatan Sang Ayah walau Masih SMP
Penyesalan pun datang karena Dinda merasa apa yang diberikannya belum cukup untuk sang ayah.
"Itu penyesalan juga sih, banget-banget. Karena gini, aku merasa masih belum cukup untuk merawat orangtua, kayak merawat papa,” kata Dinda Hauw.
“Karena pada saat itu sibuk kerja, walaupun itu buat bantu-bantu di rumah. Tapi, tetap saja belum sepenuhnya,” tambah istri Rey Mbayang ini.
Momen saling minta maaf sebelum kepergian sang ayah
Dinda Hauw punya kenangan sebelum kepergian ayahnya untuk selamanya.
Kala itu ia mengaku sempat berdebat dengan sang ayah hingga akhirnya mereka saling minta maaf.
Baca juga: Rey Mbayang dan Dinda Hauw Bicara soal Kehamilan, Persiapan Kelahiran, dan Babymoon
“Waktu itu aku dapat hadiah kalau enggak salah, nah papa suka godain aku. Terus kayak ‘mau dong hadiahnya buat papa’. Terus, aku lagi baper atau gimana kayak ‘ih papa mah gini-gini’," tutur Dinda.
“Akhinya aku nangis, papa tuh kayak sedih gitu. Akhirnya, menyesal banget karena enggak lama setelah itu papa meninggal,” kata Dinda Hauw lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.