Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

3 Fakta tentang Film Gelora Magnumentary: Saparua, Skena Musik Cadas di Bandung

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Rich Music
Proses syuting film Film Gelora Magnumentary: Saparua. (Dok. Rich Music).
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Film dokumenter Gelora Magnumentary: Saparua rencananya akan tayang pada Juni 2021.

Film yang disutradarai Alvin Yunata ini bercerita seputar perspektif dari sebuah gedung di Bandung bernama Saparua.

Gedung Saparua merupakan saksi kehadiran sejarah pergerakan musik metal, rock dan masih banyak lagi sejak 1970an hingga 1990an.

Melalui wawancara dengan Kompas.com, Alvin Yunata dan Edy Khemod selaku Creative Director membagikan fakta seputar film tersebut.

Baca juga: Sutradara Ungkap Kesulitan Membuat Film Gelora Magnumentary: Saparua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.

1. Alasan membuat film Gelora Magnumentary: Saparua

Edy Khemod menjelaskan alasan menggarap film tersebut dengan sudut pandang gedung Saparua. Rupanya gedung Saparua banyak menyimpan sejarah ihwal sejarah permusikan mulai dari rock hingga metal.

“Gimana suatu gedung di Bandung ini ternyata jadi tempat lahirnya berbagai budaya populer, karena kalau kita ngerasanya, lahirnya generasi skena independen yang membuat acara, tapi ternyata pas Alvin gali bahkan tahun sebelumnya, dan ternyata sudah dipakai buat kebudayaan,” kata Edy Khemod via Zoom, Selasa (27/4/2021).

Hal senada juga disampaikan oleh Alvin.

“Dulunya pas Khemod dan gue SMP atau SMA di situ kerap kali dijadiin venue musik ya. Tapi ternyata ketika gue bersama Irama Nusantara, gue menemukan arsip banyak hal dan lihat banyak pamflet tahun 63, ternyata musisi-musisi Bandung sudah pakai gedung Saparua,” ungkap Alvin.

2. Kesulitan menggarapnya

Alvin Yunata membagikan kesulitan menggarap film tersebut. Kata Alvin, kesulitan itu terasa saat mencari narasumber pendiri gedung Saparua.

Baca juga: Alasan Pembuatan Film Dokumenter Gelora Magnumentary: Saparua

Belum lagi, bermodalkan tahun pembuatan, Alvin mencari informasi lewat koran.

“Arsiteknya susah, ya tentu saja gue menggunakan semua jalur yang gue punya. Info-info gue kumpulin, itu pun enggak lengkap,” ucap Alvin.

“Tapi, untuk memperlengkap, gue sampai ngubek-ngubek koran-koran lokal diperkirakan tahun segitu, jadi gue dapat perkiraan dulu nih. Sekitar tahun berapa, gue nemu tahunnya lalu gue cari di tahun tersebut,” tambah Alvin.

3. Proses syuting dua minggu

Proses syuting film Gelora Magnumentary: Saparua rupanya memakan waktu sebentar, yakni selama dua minggu.

“Jadi dokumenter itu kalau syuting tuh enggak terlalu ini ya, dokumenter itu data collecting. Tapi bagaimana Alvin berjuang mencari tanggal dibangunnya gedung Saparua,” tutur Edy Khemod.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi