JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 2013, pelukis senior Eko Nugroho mendapat kesempatan berkolaborasi dengan salah satu brand internasional, Louis Vuitton.
Saat itu, pelukis berusia 43 tahun ini menyebut dirinya bagaikan berada di ujung pedang.
Hal itu ia ceritakan saat berbincang bersama Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, dalam program Beginu Season 2 Episode 10: Eko Nugroho, Seni Jalanan, Spons dan Filsafat Ember Bocor.
Baca juga: Betah di Kampung Halaman, Eko Nugroho: Yogyakarta Itu Laboratorium Seni Rupa
"Aku seperti ada di ujung pedang waktu berkolaborasi dengan Louis Vuitton 2013. Artinya bisa jadi banjir hujatan," ujar Eko dikutip dari kanal YouTube Kompas.com, Selasa (4/5/2021).
Untuk mengatasi kendala tersebut, Eko berusaha sebisa mungkin terus berkarya dan konsisten dengan apa yang sudah dibuat.
Baca juga: Eko Nugroho Bicara soal Masalah Plagiarisme di Kalangan Pelukis
"Saya tetap konsisten membuat karya yang selama ini ada. Saya konsisten sebagaimana saya bikin pameran. Pameran itu pertarungan kita di wacana seni rupa," ucapnya.
Pengalaman berkolaborasi dengan Louis Vuitton juga tak lantas membuat Eko jemawa.
Baca juga: Eko Nugroho: Seniman Itu Enggak Bisa Hidup Sendiri
"Saya enggak menyamankan diri di sana. Artinya, setelah Louis Vuitton, saya tetap kembali ke pakem, lahir di galeri, proses berkarya saya ada di sini, konvensional," tutur Eko.
Selain berkolaborasi dengan brand tersebut, pelukis kelahiran tahun 1977 ini juga pernah terlibat di Lyon Biennal (2009) hingga 55th International Art Exhibition of the Venice Biennale (2013).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.