Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Suami Tasya Kamila Idap Kanker Getah Bening, Ungkap Gejala dan Efek Samping Kemoterapi

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Tasya Kamila
Artis Tasya Kamila dan suaminya, Randi
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mengungkapkan idap kanker getah bening, suami artis Tasya Kamila, Randi Bachtiar berbagi kisahnya.

Randi Bachtiar bersama Tasya Kamila menceritakan gejala yang dirasa hingga efek samping dari kemoterapi.

Berikut dirangkum Kompas.com dari kanal YouTube Tasya Kamila.

Gejala

Randi Bachtiar mengatakan, gejala yang dialaminya tidak terlalu berat.

Pada 2019, Randi sering merasa sesak. Bahkan, saat tidur ia sering terbangun pada pukul 01.00 untuk duduk dan mengambil napas sampai 20 menit baru bisa tidur lagi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, Randi Bachtiar juga kerap merasa pegal-pegal.

Lalu, Oktober 2020, Randi batuk berkepanjangan sampai sekitar tiga minggu.

"Itu batuk yang keras, yang harus keras banget baru kerasa enak," ucap Randi, dikutip dari YouTube Tasya Kamila, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Randi Bachtiar, Suami Tasya Kamila, Ungkap Gejala Sebelum Divonis Kanker Getah Bening

Batuk berdarah

Sering swab test dan hasilnya negatif, Randi Bachtiar juga sudah berobat ke dokter THT dan menghabiskan antibiotik tetapi belum juga sembuh.

"Sampai dokternya bilang ini udah enggak ada gejala infeksi lagi. Suatu hari Randi batuk, batuknya itu mengeluarkan darah. Tapi enggak banyak juga sih (darahnya)," tutur Tasya Kamila.

Oleh karenanya, Randi pergi dan memeriksakan diri ke dokter spesialis paru-paru.

"Sama dokter paru itu dirontgen, paru-parunya bersih. Namun, ya ternyata yang ditemukan bukan paru-parunya kenapa-kenapa, tapi ada massa di rongga dadanya Randi. Sehingga dokter menyarankan untuk CT scan," tutur Tasya Kamila.

Massa tersebut merupakan benda padat yang seharusnya tidak ada di sana.

Baca juga: Suami Tasya Kamila Sempat Batuk Berdarah Sebelum Tahu Idap Kanker Getah Bening

Proses panjang diagnosis

Dari hasil CT scan, benar adanya massa tersebut.

"Terus kelihatan dari hasil CT scan, ukurannya ditulis 92x55 milimeter. Tebalnya 10," ucap Randi.

Randi dirujuk untuk melakukan biopsi, yang mana sampel dari massa itu dibawa ke laboratorium untuk diteliti apakah merupakan tumor atau jaringan lemak atau infeksi dan sebagainya.

"Ternyata hasil biopsinya itu thymoma. Itu tumor di kelenjar timus, timus juga salah satu bagian dari getah bening," tutur Tasya Kamila.

Butuh operasi extended thymectomy untuk menindaklanjuti thymoma itu.

Operasi tersebut mengharuskan dokter membelah rongga dada untuk mengangkat tumornya.

Tumor yang diangkat juga harus diteliti di laboratorium lagi untuk memastikan itu thymoma atau bisa jadi sel kanker lain.

Baca juga: [POPULER HYPE] Sapri Pantun Meninggal Dunia | Suami Tasya Kamila Ungkap Gejala Sebelum Divonis Kanker

Tasya cemas tunggu Randi 8 jam dioperasi

Dalam dua bulan, tumor Randi membesar satu setengah kali serta batuk dan sesaknya semakin mengganggu aktivitas.

Akhirnya, pada Januari 2021, Randi Bachtiar menjalani operasi di Jakarta.

"Pas nungguin sih, yang bikin deg-degan waktu itu, operasinya rencananya lima sampai enam jam, tapi sampai tujuh jam itu Randi belum keluar juga dari ruang operasi," kata Tasya Kamila.

Dari keterangan asisten dokter kala operasi, tumor Randi sulit diangkat.

"Katanya, 'Iya kita masih butuh waktu lagi soalnya ini tumornya sudah menginfiltrasi organ-organ di sekitarnya. Di situ, aku langsung kayak (takut) banget," tutur Tasya sambil memegang dadanya.

Melihat ekspresi wajah dokter yang tidak enak setelah delapan jam operasi, Tasya Kamila mengaku sangat khawatir.

Baca juga: Tasya Kamila Cerita Momen Deg-degan Tunggu Randi Bachtiar Dioperasi 8 Jam

"Benar-benar di situ kayak 'I had the worst experience ever'. Kayak 'I don't want anyone through that experience'," ucap Tasya.

Tumor yang bisa diangkat hanya 80 persen dan sampelnya juga akan diteliti di laboratorium.

"Bahkan paru-parunya Randi digunting sedikit gitu karena tumornya sudah nempel di situ. Terus masih ada tumor yang enggak bisa dioperasi, ada di syaraf dan pembuluh darah besar yang sangat-sangat berisiko kalau dikeluarkan. Ada kelenjar getah bening yang sudah membengkak juga dan itu dikeluarkan dokternya," tutur Tasya.

Divonis kanker getah bening limfoma Hodgkin stadium 2

Sekitar dua minggu setelah operasi, Randi dikabarkan bahwa ia mengidap kanker getah bening limfoma Hodgkin stadium 2.

Oleh karenanya, Randi Bachtiar harus mengikuti kemoterapi dan radioterapi di rumah sakit.

Baca juga: Suami Tasya Kamila Berjuang Melawan Kanker Limfoma Hodgkin

Efek ringan kemoterapi

Tasya Kamila bersyukur Randi mendapat efek samping yang ringan dari kemoterapi.

"Ternyata pulang kemoterapi. Alhamdulillah Randi tuh masya Allah benar-benar dapat efek samping kemo yang ringan, yang minor banget. Cuma cegukan. Rontok juga, dua kemo pertama itu belum rontok. Kemo ketiga baru rontok," ungkap Tasya.

"Tapi rontoknya enggak separah itu yang sampai bikin botak. Sekarang enggak sih, baik-baik aja alhamdulillah," kata Randi menimpali.

Empat kali kemoterapi dan menjalani CT scan lagi, dokter menyatakan kemoterapinya sudah cukup karena respons tubuh Randi baik.

Randi lalu mengikuti tahap radioterapi. Sebelumnya, ia melalui tahap pemetaan agar radiasi yang masuk ke tubuhnya tepat sasaran dan tak merusak sel lain.

"Setiap hari harus ke rumah sakit untuk radiasi. Radiasi itu memancarkan sinar radiasi tepat ke sisa kanker yang masih ada itu," ujar Randi.

Sekarang Randi Bachtiar masih menjalani proses radioterapi tersebut.

Baca juga: [POPULER HYPE] Sapri Pantun Meninggal Dunia | Suami Tasya Kamila Ungkap Gejala Sebelum Divonis Kanker

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi