JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Jessica Mila menceritakan tahun terberat yang dirasakan dalam hidupnya.
Saat berbincang dengan Enzy Storia, Jessica Mila menyebut 2014 adalah tahun yang paling berat.
Di tahun itu, Jessica Mila sedang berada di puncak popularitas lewat sinetron Ganteng-Ganteng Serigala (GGS).
Namun, aktris yang akrab dipanggil Mila itu harus merasakan kesedihan mendalam atas kepergian ayahnya.
Baca juga: Karena Mantan, Jessica Mila Jadi Dekat dengan Enzy Storia
"Itu tahun terberat, so far 2014 yang paling berat buat gue, sebelum bokap meninggal, adik sepupu meninggal Januari, bokap bulan Mei, jaraknya dekat banget," ujar Jessica Mila, dikutip dari kanal YouTube Enzy Storia, Jumat (21/5/2021).
Di tahun itu juga, kata Mila, dia belajar tentang intensnya hubungan dengan Sang Pencipta.
"Di situ tahun itu aduh gue perlu Tuhan banget, gue enggak sanggup," tutur Mila.
Mila menuturkan, dia tak berada di sisi sang ayah saat detik-detik ayahnya menghembuskan napas terakhir.
Baca juga: Bersahabat Meski Berbeda Karakter, Enzy Storia dan Jessica Mila Saling Melengkapi
"Bokap (meninggal) di ruang tv rumah. Gue enggak lihat perginya, mungkin sudah tiga jam. Jadi pas gue pegang sudah dingin," tuturnya.
Mila menuturkan, saat ia sedang bersiap berangkat syuting, sang ibu mengira ayahnya ketiduran di depan televisi.
"Kayak di sofa habis nonton tv, tiduran posisinya. Nyokap gue siap-siap mondar-mandir enggak ngecek bokap gue sama sekali karena dikira tidur" ujarnya.
Mendengar ibunya berteriak, Mila langsung bergegas mengecek dan membawa sang ayah ke rumah sakit.
Baca juga: Jessica Mila ke Enzy Storia: Isi Otak Gue Tuh Enzy!
"Pas mau jalan (berangkat syuting) pas (nyokap) pegang kok enggak bangun, dingin, gue lagi di kamar mandi buru-buru (keluar) panggil satpam," ujarnya.
Sayangnya, nyawa ayah Jessica Mila tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Ternyata memang sudah lama ya, enggak bisa ditolong. Hari itu enggak lanjut syuting," tutup Mila.