Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ternyata Ini Sebab Tere Liye Mendadak Heboh Hingga Trending Twitter

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Masriadi
Penulis novel Tere Liye bicara dalam seminar nasional kepenulisan di Gedung Olahraga Universitas Malikussaleh, Cunda, Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (16/12/2017)
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Penulis buku Tere Liye kembali menjadi sorotan. Ucapannya di salah satu unggahan di media sosial menjadi perbincangan ramai pengguna media sosial. 

Padahal, Tere Liye sebenarnya mengeluhkan tentang pembajakan buku yang dianggap sebagai hal lumrah dalam masyarakat, tapi telah merugikan banyak orang. Mulai dari penulis, editor, penerbit, dan masih banyak lainnya. 

"Nah, kalau kamu benar-benar tidak punya uang. Aduh, kan bisa pinjam. Bisa download aplikasi ipusnas. Gratis malah bacanya. Ada yang gratis, kamu malah beli bajakan. Bikin kaya pembajak dan marketplace, kan goblok banget," tulis Tere Liye di laman Facebook.

"Keluarga kamu kalau kerja HARUS dapat gaji, dapat THR, dapat bonus. Tidak dibayar, kamu dijamin ngamuk. Tapi lihat penulis buku dibajak, kamu komen sok bijak sekali: 'anggap saja amal'. Dasar goblok, kezaliman massal dilakukan di depanmu, kamu sok bijak," tulis Tere Liye lagi.

Unggahan Tere Liye yang kemudian diunggah ulang oleh akun @harisFQ sebenarnya hanya sebagian dari sejumlah keluhan Tere Liye tentang pembajakan buku.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik akun @harisFQ itu menyayangkan ucapan Tere Liye yang dianggap kasar terhadap orang-orang yang membeli buku yang disebut mayoritas pembaca buku Tere Liye adalah anak SMP dan SMA.

"Masalahnya, Bung Tere, audiens buku anda itu mayoritas anak smp dan sma yang belom engeuh sama isu pembajakan buku," tulis akun @harisFQ.

"Baik itu buku fisik maupun ebook. Sekarang mereka yg polos itu anda dungu dan goblokkan, makin nampaklah arogansi anda Bung Tere," tulis akun tersebut.

Unggahan Haris kemudian mendapat ramai komentar pro kontra dari netizen. Ada yang tetap mendukung Tere Liye dan ada juga yang mendukung Haris dan menyayangkan ucapan Tere Liye.

"Tere Liye bisa menemukan kata-kata yang lebih baik. Tapi twit ini mengganti prioritas masalahnya, menunjuk pada masalah yang kurang penting," tulis akun @hasssnnnaaa.

"Gue kalau jadi Tere Liye juga bakal marah kayak gitu sih, biar ketampar semua orang yang beli buku bajakan, kalau bisa sampai proses hukum yang jual ecommerce," tulis @indisguiseside.

"Kata-katanya emang kasar, tapi menurutku Tere Liye udah marah banget dengan pembajakan buku. Kok semuanya pada fokus ke kata kasar dibandingkan orang-orang yang menormalisasi pembajakan buku??" tulis @merumput_.

"Temenku yang udah kuliah aja ada yang belum bisa bedain buku bajakan, tapi kata-kata Tere Liye ini terlalu kasar sih," tulis @sshimmeringg.

"Kita enggak bisa ngontrol Tere Liye, kita enggak tahu semarah apa dia di balik buku-bukunya sampai dia nulis satu buku tentang pembajakan," tulis @xxfyxa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi