JAKARTA, KOMPAS.com- Belum lama gantikan peran Lea Ciarachel sebagai Zahra di mega series Suara Hati Istri (SHI) 'Zahra', aktris Hanna Kirana beri pembelaan untuk Lea dan sinetron yang sempat menimbulkan kehebohan itu.
Menurut Hanna, tayangan Zahra yang akhirnya dihentikan penayangannya oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak ada yang salah.
"Sinetron Zahra ini mengandung pesan positif sebenarnya, jadi untuk mengimbau banyak orang, perempuan terutamanya untuk tidak melakukan yang si Zahra lakukan ibaratnya, tapi si Zahra itu melakukan karena keterpaksaan juga kan," ujar Hanna dikutip dari YouTube Warta Kota Production.
Baca juga: Hanna Kirana Sebut Tak Akan Mudah Gantikan Lea Ciarachel Menjadi Zahra
"Aku juga melihat di sini karakter Zahra dia sangat membela perempuan, enggak mau diinjek-injek atau mudah dengan laki-laki," sambungnya.
Sehingga, bagi artis asal Bogor ini, tak pantas jika kemudian Lea sampai dibully karena memerankan karakter Zahra.
"Menurut aku Lea itu udah sangat bagus banget di umurnya yang masih muda, dia aktingnya udah sangat bagus banget," ucap Hanna.
Baca juga: Mundur dari Peran Zahra, Lea Ciarachel Bersyukur Banyak Dukungan Positif
Hanna menyesalkan orang-orang yang langsung menghakimi sinetron tersebut hanya karena beberapa adegan tanpa melihatnya secara utuh sejak awal.
"Menurut aku sebenarnya sinetron ini bagus sih, kalau yang nonton itu dari awal, bukan yang nontonnya pas adegan kayak gitu aja," tutur artis 18 tahun itu.
"Sebenarnya itu, cuma, namanya netizen kan, ikut-ikutan, jadi ya udah, mungkin kesalahpahaman," kata Hanna sambil tersenyum.
Kisruh mega series Suara Hati Istri 'Zahra' bermula ketika banyak yang menyadari pemeran Zahra dimainkan oleh aktris yang masih berusia 15 tahun. Hal itu langsung menimbulkan perdebatan hangat di kalangan netizen hingga banyak selebriti yang ikut berkomentar.