JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Lea Ciarachel menceritakan awal mula dia ditawari peran sebagai karakter Zahra. Zahra merupakan istri ketiga dalam sinetron Suara Hati Istri.
Kepada Boy William, Lea menuturkan mulanya dia niat datang ke Jakarta untuk mengambil kelas akting.
"Awalnya aku ke Jakarta mau kelas akting, terus tiba-tiba dapat tawaran mau main sinetron enggak, aku dipanggil ke kantornya," ujar Lea Ciarachel dikutip dari kanal YouTube Boy William, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Hanna Kirana Sebut Tak Akan Mudah Gantikan Lea Ciarachel Menjadi Zahra
Lea mengatakan, dia mendapat penjelasan dari pihak produksi sinetron bahwa dia bakal berperan lebih tua daripada umurnya.
"Jadi ceritanya aku itu anak SMA umur 18 tahun di skenarionya, terus aku merasa, 'oh ini challenge nih buat aku buat meranin umurnya di atas aku'," ujarnya.
Lea merasa peran tersebut merupakan tantangan baginya, apalagi sinetron Suara Hati Istri merupakan proyek pertamanya sebagai artis.
Baca juga: Lea Ciarachel Pamit, Minta Maaf dan Tegaskan Tanpa Paksaan Perankan Zahra
"Ya sudah terima saja deh, kayak agak takut juga terimanya. Ini sinetron pertama aku kan, aku juga enggak ngerti kalau misalkan aku menolak aku harus gimana gitu," ujar Lea.
Sayangnya, sinetron pertama Lea mendapat respons masyarakat yang kurang baik karena peran yang tidak sesuai dengan usianya.
Oleh karena itu, Lea menjadikan semua itu sebagai pelajaran meski banyak juga yang menyalahkan orangtuanya.
Baca juga: Mundur dari Peran Zahra, Lea Ciarachel Bersyukur Banyak Dukungan Positif
"Pokoknya semuanya jadi pelajaran, tapi banyak yang nyalahin orangtua, 'gimana sih kok anaknya dibolehin' gitu, terus aku juga dibilang bodoh banget sih mau aja dibilang mau saja terima tawaran kayak gitu," ujarnya.
Lea mengakui, banyak orang yang memberikan kritikan pedas kepadanya sampai membuat ia sedih dan takut untuk berbicara.
"Ya aku sedih saja gimana mau jawab, aku takut kenapa kenapa, takut salah ngomong," kata Lea.
Baca juga: Lea Ciarachel: Aku Ambil Peran Zahra Tidak dari Paksaan Siapa Pun
Beruntung, orangtua Lea tetap mendukung dan menyemangati putrinya agar tidak berlarut dalam kesedihan.