Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Iwan Fals Kisahkan Latar Belakang Lagu Celoteh Camar Tolol dan Cemar yang Terinspirasi Tragedi Tampomas II

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Iwan Fals menceritakan proses persalinan Galang Rambu Anarki. (Bidikan layar YouTube Iwan Fals Musica).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi legendaris Iwan Fals sering menciptakan lagu dari kejadian-kejadian di dalam negeri.

Salah satunya lagu "Celoteh Camar Tolol dan Cemar" yang ditulisnya setelah tragedi terbakar dan tenggelamnya kapal motor penumpang Tampomas II pada 1981.

"Celoteh Camar Tolol dan Cemar" merupakan lagu terakhir dalam album Sumbang (1983).

Baca juga: Iwan Fals soal Lagu Celoteh Camar Tolol dan Cemar, Terinspirasi dari Tragedi Kapal Tampomas II

"Peristiwa ini saya tulis ke dalam lagu, karena begitu banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di proses pembelian kapal itu. Di samping kapal bekas juga, enggak benarlah proses itu sampai ke pengadilan dan dinyatakan begitu oleh pengadilan," tutur Iwan Fals, dikutip dari YouTube Iwan Fals Musica, Selasa (8/6/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria berusia 59 tahun ini pun berharap musibah tersebut tak terulang.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Batas Tak Berbatas - Iwan Fals, OST Film Batas

"Mudah-mudahan ini pelajaran untuk kita semua supaya peristiwa ini enggak berulang, walaupun setelah kejadian itu ada beberapa kali kecelakaan kapal penumpang masih terjadi. Tapi ya mudah-mudahan makin ke sini makin baik," kata Iwan Fals.

Meski begitu, peristiwa ini tak bisa lepas dari sejarah Indonesia.

"Intinya lagu ini sebagai catatanlah tentang sejarah berhubungan dengan laut kita," ujarnya.

Baca juga: Lahirkan Kembali Mata Dewa, Iwan Fals Kolaborasi Lintas Generasi

Tampomas II berangkat dari Jakarta menuju Sulawesi.

Namun karena mengalami kerusakan, kapal terbakar dan pada akhirnya karam di laut sekitar Kepulauan Masalembo, Jawa Timur.

Tragedi ini merenggut nyawa 431 orang dengan 288 orang hilang alias jenazahnya tidak ditemukan.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi