Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Obrolan Para Juri MasterChef Indonesia yang Menjawab Semua Rasa Penasaran Netizen

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Arnold Poernomo
Tiga juri MasterChef Indonesia (MCI) musim ke-7 (dari kiri) Juna Rorimpandey, Renatta Moeloek, dan Arnold Poernomo.
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Chef Arnold, Chef Juna, dan Chef Renatta kembali berbincang dalam sebuah konten tanya jawab di kanal YouTube Arnold Poernomo.

Kali ini, mereka menjawab rasa penasaran netizen tentang acara MasterChef Indonesia. Netizen penasaran dengan beberapa hal, seperti perasaan ketiganya kembali ditunjuk menjadi juri MasterChef.

Mereka juga kembali menjelaskan bahwa acara tersebut berjalan dengan apa adanya, tanpa di-setting atau dibuat-buat.

Baca juga: Respons Chef Arnold, Juna, dan Renatta Saat Disuruh Kurangi Drama di MasterChef Indonesia

Lalu, Chef Arnold juga menjelaskan tentang ke mana perginya makanan yang dibuat oleh para kontestan setelah dicicipi para juri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut rangkuman Kompas.com.

Kewalahan waktu

Ketika ditanya bosan atau tidak kembali ditunjuk menjadi juri MasterChef, Chef Juna dan Chef Renatta menjawab dengan jujur.

Keduanya mengaku tidak bosan, tetapi lebih kepada kewalahan karena harus membagi waktu antara menjadi juri dan pekerjaan yang lain.

Baca juga: Ke Mana Makanan yang Dibuat Kontestan MasterChef Setelah Dicicipi Juri? Ternyata...

"Karena kan kerjaan kita juga masih ada yang lain, jadi kita harus bisa pintar-pintar bagi waktu," kata Chef Juna.

"Benar kata Juna, kerja kerasnya sampai babak belur," timpal Chef Renatta.

Karakter yang dibenci dan disukai juri

Chef Juna mengatakan, dia menyukai karakter kontestan yang pembangkang daripada diam tanpa memberikan pendapatnya sendiri.

"Jadi dalam artian kalau menurut dia benar walaupun dia salah. Saya suka itu, kalau cuma iya iya saja kita bohongin dia enggak tahu lagi," kata Chef Juna.

Baca juga: Ternyata Ini Karakter Peserta MasterChef yang Paling Dibenci Chef Juna dan Renatta

Sependapat dengan rekannya, Chef Renatta juga paling tidak suka dengan karakter kontestan yang hanya mengiyakan ucapan juri.

"Iya itu jeleknya, yang paling tidak disukai, cuma nodding, enggak punya opini sendiri. Kalau dia enggak suka sama sesuatu diam saja, ngomongin di belakang, sama yang baperan," tutur Chef Renatta.

Tanpa settingan

Acara MasterChef Indonesia disebut netizen terlalu banyak drama yang ditampilkan daripada fokus pada memasak.

Menjawab itu, Chef Arnold menyinggung jika tak menampilkan drama, netizen akan menyebut acara MasterChef membosankan.

Baca juga: Jawaban Chef Juna Saat Ditanya Bosan atau Tidak Jadi Juri MasterChef Indonesia

Chef Juna menambahkan, dia membantah jika acara MasterChef yang disebut netizen banyak drama, telah di-setting terlebih dahulu sesuai dengan skrip.

"Jadi, masalah di satu episode ternyata banyak drama, ya itu spontan terjadi," ujar Chef Juna.

"Kalian mesti ingat ya, this is reality show, yang memang platformnya adalah memasak. Di mana pun juga reality show pasti ada drama yang terjadi," tambah Chef Juna.

Makanan kontestan diberi kepada kru

Satu hal yang membuat netizen penasaran adalah ke mana makanan para kontestan setelah dicicipi para juri.

Chef Arnold menjawab jika makanan yang dibuat tidak enak, biasanya akan terbuang.

Baca juga: Bedanya Risotto dan Paella, Dimasak Peserta MasterChef Saat Tantangan Beras

Namun, apabila makanan kontestan dirasa cukup lezat, para juri atau kru yang akan menghabiskannya.

"Kalau enak, kami cicipi. Kalau enggak kami makan sendiri, kru yang akan makan," ucap Chef Arnold.

Chef Arnold menuturkan kalau kru di acara MasterChef cukup banyak untuk menghabiskan semua makanan.

Oleh karena itu, netizen tak perlu khawatir makanan yang dibuat dari belasan kontestan akan terbuang sia-sia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi