KOMPAS.com - Pemimpin Korea Selatan Kim Jong Un menyebut Kpop sebagai kanker ganas, yang merusak generasi muda negara itu.
Karena itu Kim Jong Un menerapkan hukuman lebih berat kepada warga yang menonton film, drama, atau musik asal Korea Selatan itu.
Kampanye anti-Kpop di Korut itu terungkap dari dokumen internal pemerintah Korea Utara, seperti dilaporkan Daily NK.
Baca juga: 4 Hal Tergila yang Pernah Dilakukan Idol Kpop Demi Sembunyikan Kekasih
Media tersebut mengecam penyebaran pengaruh antisosialis yang dianggap telah merusak gaya rambut, bicara, dan perilaku anak muda Korut.
Untuk mengendalikan pengaruh buruk tersebut, Kim Jong Un memerintahkan aparatnya untuk menindak tegas kecenderungan antisosialis tersebut.
Pada Desember lalu Kim Jong Un menetapkan sejumlah hukuman berat bagi rakyatnya yang menonton acara hiburan Korsel.
Baca juga: Nasib Tragis 5 Grup Kpop, Belum Lama Muncul Sudah Bubar akibat Covid-19
Hukumannya antara 5 hingga 15 tahun kerja paksa.
Orang yang ketahuan berbicara, menulis, atau menyanyi dengan gaya Korea Selatan akan dihukum.
Media pemerintah Korut mengatakan jika pengaruh budaya Korsel merajalela, Korut akan runtuh.
Warga Korut yang menyelundupkan konten Korsel terancam hukuman yang lebih berat, termasuk hukuman mati.
Baca juga: 5 Idol Kpop yang Menghilang dari Industri Hiburan Korea Selatan
"Generasi muda Korea Utara berpendapat mereka tidak berutang budi pada Kim Jong Un," kata Jung Gwang-il, seorang pembelot yang menyelundupkan barang-barang Kpop ke Korut, seperti dilaporkan New York Times.
"Dia harus menegaskan kembali ideologinya kepada kaum muda agar tidak kehilangan fondasi demi masa depan kekuasaan dinastinya," lanjut Jung Gwang-il.
Beberapa tahun lalu, Kim Jong Un sebenarnya bersikap lebih lunak terhadap kebudayaah Korea Selatan.
Dia pernah mengundang sejumlah artis Korea Selatan, termasuk Red Velvet, untuk tampil di Pyongyang, pada 2018.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.