Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pro Kontra soal Covid-19, Tompi: Enggak Ada Gunanya Kita Berantem

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Tri Susanto Setiawan
Tompi menghadiri jumpa pers film The Pretty Boys Pictures di kawasan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi sekaligus dokter Tompi angkat bicara tentang perdebatan soal ada tidaknya virus corona atau berbahaya atau tidaknya Covid-19.

Menurut Tompi, tak ada gunanya terus berdebat soal Covid-19.

“Enggak ada gunanya kita berantem. Sumpah enggak ada gunanya kita berantem. Buat saya enggak ada gunanya, buat Anda enggak ada gunanya. Cuma nyenangin ego doang,” ujar Tompi dikutip Kompas.com dari akun Instagram-nya, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Sesalkan Penanganan Covid-19 di Lhokseumawe, Tompi: Cukup Ibu Saya Jadi Korban

Tompi mengatakan, semua orang merasakan dampak yang tak enak dari Covid-19 selama 1,5 tahun belakangan ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Enggak ada gunanya berantem. Kita sama orang-orang yang ngerasain gimana enggak enaknya si wabah ini. Bali jadi enggak bisa ngapa-ngapain. Enggak cuma Bali. Semua kota juga gitu, semua juga ngerasain hal yang sama,” kata Tompi.

Menurut Tompi, masalah yang terjadi saat ini harus diselesaikan lebih dulu.

Baca juga: Tompi Beberkan Kronologi Ibunya Meninggal Dunia hingga Sesalkan Penanganan Covid-19 di Lhokseumawe

“Dan enggak ada gunanya kelompok nantangin. ‘Gue datangi rumah sakit biar sakit. Gue buktiin enggak ada apa apa. Apa gunanya sih?” ucap Tompi.

“Kalau lu mati gara gara sakit kita jadi happy? Enggak juga. Dokter itu enggak akan menantang orang untuk mati, gak bakalan,” sambung Tompi.

Tompi mengatakan orang-orang yang menentang adanya Covid-19 itu karena mereka tidak paham.

“Apalagi kita udah tahu peyakitnya ini, terus ada sekelompok orang yang nantang- nantangin karena enggak paham kan. Terus kalian ngajak berdebat soal penyakit ini ada atau enggak. Penyakin ini bahaya atau enggak,” ucap Tompi.

Tompi mengatakan dokter paham akan penyakit karena memiliki ilmunya.

“Lha yang ngerti ilmunya kan kita. Kan kita yang sekolah. Terus diajak berdebat dengan yang enggak sekolah.. ya bukan koridornya. Jadi enggak ada manfaatnya, enggak ujungnya. Yang satu pakai leher yang sayu pakai ilmu,” sambung Tompi.

Tompi mengatakan, yang paling penting bagaimana masyarakat harusnya berperan dalam memutus rantai penularan Covid-19.

“Saya rasa yang terpenting adalah bagaimana kita mutusin mata rantai yang sekarang berlangsung cepat. Kalau mata rantai kita putusin, mungkin tetap ada yang sakit, namun jumlahnya sedikit,” tuturnya.

Dengan begitu, pandemi Covid-19 bisa segerak selesai dan bisa mengurangi tugas dari tenaga kesehatan yang selama ini berjuang di rumah sakit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi