JAKARTA, KOMPAS.com - Personel grup GAC, Cantika Abigail, bersyukur sekitar dua tahun lalu mengetahui rekomendasi obat lebih murah, untuk meringankan efek penyakit autoimun psoriasis yang diidapnya.
Obat tersebut dipakai dengan cara disuntikkan ke tubuhnya.
"Karena obat sebelumnya yang dia (profesor yang menanganinya) kasih tahu ke gue itu Rp 17 juta," ucap Cantika Abigail, dikutip dari kanal YouTube Enzy Storia, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Sempat Didiagnosa Alergi, Cantika Abigail Ternyata Idap Autoimun
Obat seharga Rp 17 juta itu ia ketahui dari penyanyi Titi DJ yang juga penyintas autoimun.
"Dia juga bercanda kayak 'bingung enggak sih jadi kita, abis suntik, bayar itu juga jadi pusing lagi kan'. Seorang diva Indonesia aja ngomong pusing bayar itu, ya apalagi kita kan," ujar Cantika Abigail.
Cantika menunda membeli obat tersebut karena harganya luar biasa, apalagi dalam sebulan pertama harus beberapa kali suntik. Obat itu juga tidak bisa menghilangkan psoriasis di tubuhnya.
Baca juga: Cantika Abigail Cerita Idap Autoimun sejak 2011 yang Serang Kulitnya
Hingga akhirnya ia mengetahui obat yang lebih murah itu.
"Untuk suntik pertama itu, karena gue waktu itu satu badan, jadi dosis gue dua vial. Seminggu sekali. Yang pertama itu gue harus ngambil totalnya 10 vial kalau enggak salah, dalam lima minggu," jelasnya.
"Satu vial itu Rp 3,6 juta, jadi dua vial itu Rp 7,2 juta. Jadi sekali suntik, enggak sampai 10 detik kali itu, masuk (ke tubuh) Rp 7,2 juta, Rp 7,2 juta. Masuk ke dalam badanku gitu kan," ungkap Cantika lalu tawa.
Baca juga: Cantika Abigail Bicara Kegagalannya Menikah di Tahun 2015
Ia bergurau, honor manggungnya habis dalam seketika karena menjadi obat di dalam tubuhnya.
"Nyanyi 10 lagu dalam lima detik masuk tuh bayaran. Habis," kata Cantika masih tertawa.
Setelah lima minggu memakai obat itu yang sangat efektif.
Baca juga: Bongkar Alasan Gagal Menikah, Cantika Abigail: Itu Terjadi di Hari Ulang Tahunku
"Tapi untuk me-maintain itu gue setiap sebulan sekali harus suntik. Itu juga dosisnya tergantung, kalau gue lagi kambuhnya parah ya dua vial. Tapi kalau enggak, bisa satu vial untuk satu sampai satu setengah bulan," kata Cantika yang kini memakai satu vial per bulan.
Ia bersyukur masih bisa bekerja, membayar obatnya, dan menjangkau obatnya secara dekat. Sebab, obat itu harus dalam suhu dingin jika dikirim ke rumahnya di Jakarta.