Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ini Perbedaan Serial Musikal Nurbaya dengan Novel Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Indonesia Kaya
Serial musikal Nurbaya
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Kaya mempersembahkan serial musikal Nurbaya yang terinspirasi dari novel Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Roesli.

Program Manajer Billy Gamaliel mengatakan, cerita musikal Nurbaya tidak sama persis dengan kisah novel Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai.

Menurut Billy, terdapat pengembangan ide kreatif demi memanjakan mata penonton.

"Yang pertama latar tempat. Kalau di novel Marah Roesli tulis, semua hanya kota Minangkabau, ini kita pindahkan latarnya ke Jakarta," ungkap Billy Gamaliel dalam jumpa pers virtual, Senin, (28/6/2021).

Baca juga: Indonesia Kaya Persembahkan Serial Musikal Nurbaya, Kisah Perjodohan Siti Nurbaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Secara latar waktu, di novel tahun 1920-an. Kita kembangkan supaya lebih relate dengan generasi sekarang. Kita menentukan satu mada tertentu yaitu Jakarta 1970-an," kata Billy melanjutkan.

Pengembangan dua ide kreatif itu juga merembet ke berbagai hal seperti busana pemeran, musik yang menjadi latar film, dan peristiwa yang terjadi di masa tersebut.

Billy juga mengungkapkan, pengembangan ide kreatif yang lain seperti penambahan karakter hingga penggabungan dua karakter menjadi satu.

Baca juga: Jajaran Cast Terpenuhi, Serial Musikal Nurbaya Segera Diproduksi

Pemeran Siti Nurbaya, Arawinda Kirana, mengatakan, cerita serial musikal Nurbaya ini bukan hanya mengenai kisah perjodohan, tetapi juga tentang karakter Siti Nurbaya yang tidak banyak diketahui.

"Dia perempuan Minang yang tinggal di Jakarta. Dia dibesarkan oleh lingkungan keluarga yang kental dengan budaya Minang. Tapi, karena besar di Jakarta, dia bisa dibilang memiliki pemikiran yang lebih terbuka dibandingkan dengan saudaranya," ungkap Arawinda.

Arawinda mengatakan, Siti Nurbaya memiliki sifat keingintahuan yang tinggi sehingga segala hal yang dia tidak tahu bakal dipertanyakan sampai jawabannya dapat.

"Intelegensianya tinggi, selalu ingin belajar dengan manusia di sekitarnya. Kalau kita tarik kembali, sebenarnya Siti Nurbaya merupakan simbol emansipasi perempuan," kata Arawinda.

Arawinda mengatakan, karakter Siti Nurbaya dapat menginspirasi semua orang untuk menentukan jalan hidupnya yang diinginkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi