Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kepergian Beben Jazz Setelah Berjuang Lawan Covid-19, Sempat Kritis dengan Saturasi Oksigen Rendah

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @beben_jazz
Beben Jazz
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Jane Shalimar, dunia hiburan Tanah Air kembali berkabung atas meninggalnya Beben Supendi Mulyana alias Beben Jazz.

Suami penyanyi Inna Kamarie itu menghembus napas terakhir di Rumah Sakit Bhakti Kartini Bekasi pada Senin, (5/7/2021) pukul 06.10 WIB.

Pada hari yang sama, Beben Jazz dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Beben Jazz Akan Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

Berjuang lawan Covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricky, manajer Beben Jazz mengungkapkan almarhum meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19 yang ia isal selama beberapa hari terakhir.

"(Beben Jazz meninggal dunia karena) covid-19, mas," ujar Ricky saat dihubungi Kompas.com melalui layanan pesan singkat WhatsApp, Senin.

Ricky mengungkapkan, Beben masuk ke Rumah Sakit Bhakti Kartini Bekasi pada 29 Juni 2021 dan menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) selama lima hari.

Baca juga: Beben Jazz Meninggal Dunia, Inna Kamarie: Selamat Jalan Cintaku, Suamiku, dan Guruku

Kritis dan saturasi di angka 30

Selama menjalani perawatan, Inna Kamarie melalui unggahan Instagram-nya mengabarkan bahwa Beben Jazz sempat mengalami kritis dan saturasi oksigen di angka 63.

Satu hari kemudian, kondisi Beben Jazz semakin parah karena saturasi turun drastis di angka 30. Namun, tenaga kesehatan yang menangani almarhum tetap berjuang.

"Semalam saat saturasi om beben di angka 30. Dokter @sena_arifin dan para suster atas izin Allah menyelamatkannya dengan selalu berada di samping om Beben dengan seragam APD lengkap, dan terus mendampingi selama masa krisis semalam," tulis Inna.

Baca juga: Mengenal Sosok Beben Jazz, Musisi Jazz dan Kakak Dik Doank



Sempat membaik

Masih dalam unggahan yang sama, Inna Kamarie juga mengungkapkan, ia tak henti-hentinya menyemangati sang suami melalui speaker yang terhubung ke ruang ICU atas permintaan dokter.

"(Seperti) suporter nan penuh semangat, teriak-teriak menyemangati om Beben. Benar-benar bagai komentator bola di lapangan acara nasional," ujar Inna Kamarie.

Perjuangannya pun membuahkan hasil. Inna Kamarie mengungkapkan kondisi Beben Jazz membaik dan ia menganggap hal tersebut sebuah keajaiban dari Tuhan.

"Lalu, keajaiban Allah terjadi. Saturasi naik jadi 80. Padahal, obatnya belum sampai. Sungguh maha baik Allah atas kuasa dan keajaibannya," ujar Inna.

Hanya saja, Tuhan berkehendak lain. Beben Jazz men gembus napas terakhir dan meninggal orang tersayang untuk selama-lamanya.

Baca juga: Covid-19 Renggut Nyawa Beben Jazz, Saturasi Oksigen Sempat di Angka 30

Penyakit bawaan

Penyanyi Dik Doank mengatakan bahwa kakaknya itu memiliki penyakit bawaan sebelum meninggal dunia karena Covid-19.

"Ada sakit paru-paru ya, meninggalnya takdir. Mungkin karena itu ya, pandemi. Ya sudah, dia sudah dirawat oleh Yang Maha merawat sebaik-baiknya merawat," ujar Dik Doank saat dihubungi wartawan, Senin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi