Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kakak Imam Darto Meninggal karena Covid-19, Ditolak 4 RS

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Imam Darto saat dijumpai di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu (8/1/2020).
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara Imam Darto baru kehilangan kakaknya yang meninggal dunia pada (3/7/2021) karena positif Covid-19.

Darto menuturkan kronologi peristiwa memilukan itu,

"Memang dua minggu sebelumnya dia ada stroke, gulanya tinggi. Memang ada diabetes, komorbid," ungkap Imam Darto seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Positif Covid-19, Sherina Munaf Ingatkan Tak Kendor Jaga Prokes

Karena kakak Darto tidak menunjukkan gejala ISPA seperti demam dan batuk, tenaga kesehatan yang memonitor masih berasumsi bahwa penyakit yang dialami adalah stroke dan bukan suspek Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begitu napas sudah mulai tersengal-sengal dan diinfus tidak bisa karena darah mengental, kakak Imam Darto langsung dilarikan ke rumah sakit oleh anaknya.

Keponakannya itu langsung menghubungi Darto.

Baca juga: Omesh Sulap Mobil Mewahnya Jadi Ambulans Darurat, Bantu Pasien Covid-19

"Pas dihubungi lagi, 'Om, aku sudah ke empat rumah sakit, enggak ada yang bisa semuanya, penuh, IGD penuh, enggak ada yang bisa terima'," kata Imam Darto menirukan penuturan keponakannya.

Kebingungan dengan situasi seperti itu, Imam Darto langsung menghubungi sepupunya yang merupakan dokter rumah sakit di daerah Kedoya, Jakarta Barat.

Menurut Darto, ketika itu posisi kakaknya di Cikarang.

Baca juga: Maia Estianty dan Cathy Sharon Kembali Galang Dana untuk APD dan Vaksin

Dari sepupunya, Imam Darto mendapatkan rumah sakit di kawasan Kedoya. Kakaknya pun dilarikan dari Cikarang menuju Jakarta.

Setelah satu jam perjalanan, kakaknya pun sampai. Darto menuturkan, ketika kakaknya tiba, RS tersebut dalam keadaan penuh. Kakaknya baru mendapatkan oksigen 45 menit setelah tiba.

"Bed-nya pun bukan di dalam IGD, bisa dibilang agak di lorongnyalah. Saking penuhnya itu IGD, di dalam pun tidak bisa, bed-nya di luar, di lorong. Oksigen 45 menit kemudian, that's it. Enggak ada ventilator, cuma bed dan oksigen," ungkap Imam Darto.

Baca juga: Sherina Munaf Umumkan Positif Covid-19

Selang beberapa saat, kakak Imam Darto menjalani swab dan ternyata hasilnya positif Covid-19. Lantas, kakaknya itu dibawa ke ruang radiologi untuk rontgen thorax.

"(Setelahnya) langsung dilarikan lagi ke luar, kondisinya ya sudah, mungkin sudah tidak bernyawa," kata Imam Darto.

"Ya sudah, sempat mau dicoba resusitasi, tetapi dokter melihat kondisinya, ya sudah, enggak bisa diapa-apain," ucap Imam Darto melanjutkan.

Baca juga: Omesh Cerita Sulitnya Cari Alat Kesehatan

Dia memahami, tenaga kesehatan sudah tidak bisa berubat banyak karena situasi pada saat itu juga banyak pasien yang sedang berjuang dan keluarganya meminta bantuan kepada dokter.

"Tetapi nyatanya memang di situ banyak yang sedang berjuang, enggak ada yang bisa nakes lakukan lagi. Ya susah, di ruang IGD itu, kakak saya pada akhirnya mengembuskan napas terakhir," ujar Imam Darto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi