JAKARTA, KOMPAS.com - Gitaris GIGI, Dewa Budjana merasa kehilangan setelah kepergian manajer yang juga mantan gitaris GIGI, Aria Baron.
Dewa Budjana pertama kali bertemu dengan Aria Baron pada tahun 1983 sampai akhirnya dipertemukan lagi dalam beberapa momen.
Persahabatan Dewa Budjana dengan Aria Baron semakin erat ketika keduanya dipertemukan dalam pembentukan band GIGI pada 1994.
"Semakin terasa enggak ada Baron, semakin terasa bahwa banyak sekali yang hilang terutama adalah untuk sisi sebagai pemimpin," ujar Dewa Budjana, dikutip dari kanal YouTube-nya, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Dewa Budjana Kenang Momen Pertemuan Tak Terlupakan dengan Mendiang Aria Baron
Dewa Budjana menuturkan, sampai kini GIGI tidak memiliki pemimpin, tetapi Aria Baron memiliki peran penting dalam kedudukan itu.
"Untuk menentukan apa-apa, dulu kita punya manajer Deni Pete dan tujuh tahun terakhir kalau enggak salah semua Baron yang pimpin," ujarnya.
Jika dilihatnya, kata Dewa Budjana, Aria Baron memang memiliki jiwa kepemimpinan dan motivator yang tinggi.
"Jarang ada musisi seperti dia, sangat kehilangan, setia kawannya yang enggak ada lawan, kalau kita tanya mungkin hampir setiap musisi pernah dibantu," ujarnya.
Baca juga: Bersama Six Strings, GIGI Persembahkan Video Tribute untuk Aria Baron
Gitaris yang karib dipanggil Budjana itu mengatakan, Aria Baron adalah sosok yang selalu mementingkan kepentingan orang lain dibanding dirinya sendiri.
Sebagai informasi, Aria Baron meninggal dunia setelah berjuang melawan virus corona pada 29 Juni 2021.
Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai insan musisi Tanah Air untuk Aria Baron agar ditempatkan di sisi terbaik Yang Maha Kuasa.