JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Arafah Rianti pendapatannya berkurang sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali.
Rental PS-nya sepi pelanggan. Meski begitu, Arafah Rianti tidak tega memotong gaji dua karyawannya karena memikirkan biaya hidup mereka sehari-hari.
"Mau makan apaan dia? Dia enggak bisa makan sehari 3 kali. Kasihan kalau dipotong, gajinya kecil," ucap Arafah Rianti seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: Rental PS Sepi Pelanggan, Arafah Rianti Protes soal PPKM
Pemeran film Cek Toko Sebelah itu mengungkapkan, ia mematok harga Rp 5.000 per jam. Dalam satu hari, ia hanya bisa mendapatkan penghasilan Rp 50.000-Rp 100.000.
Dengan hitungan tersebut, kata Arafah, ia hanya bisa mengantongi Rp 3 juta dalam satu bulan.
"Buat bayar kios Rp 2,5 juta per bulan. Rp 500.000 sisanya. Karyawan dua, masa Rp 250.000 bagi dua," kata Arafah.
Baca juga: Sudah Negatif Covid-19, Arafah Rianti: Akhirnya Sudah Tak Lihat Pemandangan Ini Lagi
"(Kalau digaji) Rp 250.000 (karyawan) sehari dia dapat Rp 7.000 doang. Mau makan apa Rp 7.000?" ucap Arafah melanjutkan.
Dara kelahiran September 1997 itu merasa bingung bagaimana menyiasati keadaan seperti ini agar bisa menggaji karyawan dan membayar biaya sewa kios untuk rental PS-nya.
Dia mengatakan, rental PS diwajibkan tutup pada pukul 20.00 WIB. Sementara, kata Arafah, pelanggan pada berdatangan pada 21.00 WIB hingga 00.00 WIB.
Baca juga: Negatif Covid-19, Arafah Rianti dan Fatin Shidqia Diwisuda Jadi Sarjana Covid
"Nah, kan orang ke rental PS itu enggak mungkin pagi-pagi kayak langsung kepikiran mau main bola kan ke rental PS. Dia kan mainnya malam-malam, jam 9. Pokoknya ramainya di jam 9 malam," kata Arafah.
"Enggak ada, pagi-pagi pada mau beli nasi uduk," seloroh Arafah.
Di luar bisnis rental PS tersebut, Arafah Rianti mengaku sedang sepi kegiatan di dunia hiburan.
Baca juga: Cerita Fatin Shidqia dan Arafah Rianti Positif Covid-19, Sempat Saling Berdekatan dalam Satu Acara