KOMPAS.com - Pada suatu hari di sebuah lembah di Montana, Amerika Serikat (AS), pria berusia 60 tahun bernama John Dutton menghadapi serangan tak terduga.
Dalam perjalanannya dari Utah ke peternakan Yellowstone, ia diserang secara membabi buta. Aksi saling tembak pun terjadi.
Rombongan John tersudut oleh serangan mendadak tersebut. Mobil dan truk yang ia bawa bersama anak buahnya pun terguling di jalan raya pedesaan. Bahkan, ternak kuda yang dibawa menjadi sasaran penembakan oleh penghuni suku Indian.
Penyerangan yang dialami John bukan kali itu saja terjadi. John yang memiliki lahan peternakan terbesar di AS bernama Yellowstone Ranch harus berhadapan dengan musuh-musuh yang ingin merebut peternakannya.
Baca juga: Hadirkan Satir dan Komedi Gelap di Medan Perang, Catch-22 Tayang Ekslusif di Mola
Sedikit informasi, lahan peternakan tersebut telah dimiliki keluarga Dutton sejak abad ke-19. John sendiri adalah generasi keenam yang mewarisi mandat dari leluhurnya untuk mengelola kawasan tersebut.
Tanah itu menjadi rebutan para spekulan real estat. Yellowstone Ranch juga diklaim oleh suku Indian penghuni Broken Rock Reservation. Akibatnya, keluarga Dutton dan penghuni Broken Rock Reservation terlibat konflik berkepanjangan.
Kepala suku Indian dari Broken Rock Reservation, Thomas Rainwater (Gil Birmingham), meyakini bahwa keluarga Dutton telah mencuri lahan yang saat ini menjadi ladang peternakan dari tangan orang-orang suku Indian puluhan tahun silam.
Akibat serangan dari musuh-musuhnya, satu persatu keluarga John meninggal. Kematian sanak keluarga membuat mental John terpukul hebat.
Baca juga: Dijamin Seru, Ini 5 Rekomendasi Serial TV dari Genre Action hingga Comedy
Di saat yang sama, John juga harus menyelesaikan konflik internal keluarga. Keempat anak John, yaitu Jamie, Beth, Kayce, dan Lee, berbeda pendapat soal masa depan Yellowstone Ranch.
Kemudian, tekanan lain juga muncul dari pemerintah Montana yang tidak memberikan kepastian hukum soal tanah ulayat.
"Berapa banyak lagi kami harus kehilangan (sanak saudara) demi memberimu (ternak) makan?" ungkap John menahan pedih sembari mengusap sapu tangan ke pelupuk mata.
Demikianlah selayang pandang serial drama Yellowstone asal AS arahan sutradara Taylor Sheridan.
Baca juga: Diadaptasi dari Novel Best Seller, Begini Jalan Cerita Serial Poldark yang Bikin Ambyar
Dirilis pada 2018, serial yang kisahnya ditulis langsung oleh Taylor Sheridan itu mengangkat kisah seputar konflik yang terjadi di dekat perbatasan kawasan reservasi suku Indian. Sejak episode satu di musim pertama, perjuangan dan konflik tersebut sudah terasa.
Setting latar yang apik
Dalam karyanya kali ini, Taylor tak ingin main-main. Tak sekadar menyuguhkan alur cerita yang menarik, ia ingin membawa penonton pada kehidupan nyata para koboi yang tinggal di sebuah pedesaan AS.
Untuk itu, syuting Yellowstone dilakukan langsung di area ranch atau area pegunungan. The Salt Lake Tribune Kamis (18/6/2020) menulis, 70-75 persen lokasi syuting pada tiga musim pertama berada di Utah, termasuk Salt Lake City, Summit, Weber, Wasatch, Park City, Ogden, dan Spanish Fork.
Sisanya, syuting dikerjakan di Montana, yakni di ranch seluas 25 hektare (ha) milik Chief Joseph Ranch. Di ranch tersebut juga terdapat kabin seluas 232,3 meter persegi yang digunakan sebagai latar rumah milik keluarga Dutton.
Baca juga: 5 Serial TV Drama yang Lagi Digandrungi Perempuan, Semuanya Bikin Baper
Tak heran, saat menyaksikan Yellowstone, penonton akan disuguhi pemandangan pegunungan dan lembah yang menakjubkan. Penonton dapat menyaksikan ternak-ternak berlarian di padang rumput yang digembalakan para koboi, mulai dari kuda, sapi, dan kerbau. Bagi Taylor, pemandangan bukanlah bonus, melainkan kebutuhan.
“Taylor adalah penggemar berat orisinalitas dan ia ingin penonton benar-benar memahami apa yang dihadapi para pemain,” kata Luke Grimes yang berperan sebagai Kayce Dutton seperti dilansir The Guardian, Rabu (20/6/2018).
Selain mendapuk Kevin Costner sebagai pemain utama, Taylor juga memboyong aktor asal Amerika dan Inggris, yaitu Wes Bentley (Jamie), Kelly Reilly (Beth), Luke Grimes (Kayce), David Annabelle (Lee), Cole Hauser (Rip), dan Gil Birmingham (Thomas Rainwater).
Proses produksinya pun diklaim seperti pembuatan film pada acara televisi (TV), yakni menggunakan tiga tahap sulih suara yang berbeda di Utah Film Studio.
Baca juga: Seru dan Inspiratif, Susan Sarandon Bagikan Kisah Hidupnya di Mola Living Live
Sambutan positif kritikus film
Bagi penggemar serial TV AS, serial drama Yellowstone layak masuk dalam daftar tontonan apik untuk mengisi akhir pekan.
Serial tersebut juga bisa dijadikan list maraton serial TV selama masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengharuskan masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di rumah.
Untuk diketahui, serial TV yang sudah berjalan tiga musim tersebut mendapatkan sambutan baik dari penonton dan kritikus film. Pada penayangan perdana, Yellowstone berhasil menyedot perhatian 2,8 juta pemirsa.
Melansir situs Rotten Tomatoes, Yellowstone mendapatkan rerata penilaian 80 persen dari kritikus film dan 81 persen dari penonton.
Baca juga: Waiting for the Barbarians, Dongeng Kolonial yang Masih Relevan di Era Sekarang
Kemudian, serial TV yang dibintangi aktor nominator Oscar, Kevin Costner, tersebut mendapatkan skor rerata 8,6 pada situs IMDB. Situs agregator film tersebut juga menempatkan Yellowstone di posisi ke-8 serial TV terpopuler per Jumat (16/7/2021).
Anda dapat menyaksikan kelanjutan serial drama Yellowstone melalui layanan berlangganan Mola, baik melalui situs mola.tv maupun aplikasi di perangkat Android atau iOS.
Selain Yellowstone, layanan Mola menyediakan tontonan serial TV berkualitas lain, seperti Catch 22, Beverly Hills 90210, Seal Team, dan FBI.
Sementara, bagi pecinta sepak bola, Anda dapat mengikuti kisah Francesco Totti di saat-saat terakhirnya berkarier sebagai pemain bola dari klub AS Roma dalam serial dokumenter One Captain.
Baca juga: Interviu Eksklusif Robert De Niro, Dino Patti Djalal Bakal Bahas Ini di Mola Living Live
Kemudian, ada pula film-film box office, seperti Spiderman: Homecoming, trilogi The Hobbit, dan trilogi The Godfather. Segera aktifkan langganan layanan Mola untuk menemani hari selama masa PPKM diperpanjang.