Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ingatkan Masyarakat yang Jadikan Aturan Makan 20 Menit Lelucon, Tompi: Bercanda Boleh, tapi Jangan Kebablasan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA GITA
Tompi saat ditemui di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi sekaligus dokter, Tompi, mengingatkan masyarakat yang menjadikan salah satu aturan PPKM Level 4 sebagai lelucon.

Diketahui, setelah penerapan perpanjangan PPKM Level 4, pemerintah memberi kelonggaran untuk masyarakat bisa dine in (makan di tempat) di warung makan atau restoran, tetapi dengan batasan waktu maksimal 20 menit.

Setelah aturan itu diterapkan, sejumlah warganet membuat berbagai video lucu hingga meme  tentang orang-orang makan tergesa-gesa agar tidak disanksi.

Baca juga: Cita-cita Ingin Jadi Seniman, Tompi Awalnya Menyesal Kuliah Kedokteran

“Makan 20 menit aja dijadikan lelucon, memang kita ini senang bercanda,” tulis Tompi di akun Twitter pribadinya seperti dikutip Kompas.com, Kamis (29/7/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Becanda boleh tapi jangan kebablasan,” sambung Tompi.

Ia kemudian menjelaskan makna sebenarnya yang dimaksud pemerintah makan dibatasi 20 menit di warung makan atau restoran.

Baca juga: Selangkah Lagi Terjun ke Politik, Tompi: Ibu Gue Datang Nangis-nangis

Peraturan itu dibuat agar masyarakat tidak berlama-lama makan di restoran maupun warung makan. Dengan begitu, diharapkan meminimalisir penularan Covid-19.

“Saya menangkap maksud dari makan 20 menit itu bukan masalah waktunya. Tapi penekanan jangan berlama-lama, mengurangi resiko tertular, biar hidup lebih lama,” tulis Tompi.

Pentolan Trio Lestari ini meminta masyarakat agar tak menghabiskan energi untuk menghujat dan mencari-cari kesalahan pemerintah.

Baca juga: Tompi: Kelemahan Film Indonesia Itu di Riset

Alih-alih seperti itu, ia menyarankan lebih baik masyarakat membantu pemerintah untuk menghentikan penularan Covid-19.

“Ayolah energinya kita habiskan buat sama-sama menghentikan penularan Covid ini. Daripada habis untuk menghujat dan nyari negatifnya mulu,” tulis Tompi.

Dengan kerja sama pemerintah dan masyarakat, ia berharap masalah Covid-19 di Indonesia bisa segera selesai.

“Katanya udah capek sama keadaan begini, kalau enggak bareng dan seirama enggak bakal beres. Nah kalau semua mau bikin irama sendiri-sendiri, bingung lah,” tulis Tompi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi