Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Makki Ungu Ungkap Pernah Jadi Asisten Menteri

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Makki ceritakan pernah jadi tukang sampah di New York. (Bidikan layar YouTube Abdel Achrian).
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com- Selain mengungkap pernah menjadi tukang sampah di New York, Amerika Serikat, pemain bas Ungu, Makki rupanya sempat menjadi asisten menteri.

Makki menjadi asisten menteri saat ia pulang dari New York.

Pekerjaan itu pun dilakukan Makki sembari ngeband di Potlot.

“Waktu pulang nongkrong lagi di Potlot, salah satu teman di Potlot ngenalin gue sama gitaris Ungu yang pertama di Eki, dari situlah mulai,” kata Makki dikutip Kompas.com dalam YouTube Abdel Achrian, Minggu (15/8/2021).

Baca juga: Cerita Makki Ungu Jadi Tukang Sampah di New York, Dibayar hingga 13 Dollar AS per Jam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Memang waktu itu kan gue sambil kerja nih ceritanya gue jadi asmen (Asisten Menteri) di Perindak, pakai dasi gitulah. Setiap pulang kerja nongkrong di Potlot,” tambah Makki.

Dari sinilah awal Makki bergabung dengan band Ungu.

Saat itu dia memutuskan untuk serius dalam bermusik.

Baca juga: Makki Ungu: Tak Ada Alasan untuk Bubar

Meski pada saat itu, Makki dinasehati oleh Bimbim Slank untuk tidak terlalu serius ngeband lantaran pekerjaannya.

“Suatu hari teman ini mulai serius ngomong latihan lagi. Mas Bim ngomong ‘udalah enggak usah ngeband udah ketuaan’, gue bilang, awaslah lu gue ngetop. Kejadianlah,” tutur Makki.


Sebelumnya, Makki bercerita sempat menjadi tukang sampah di New York. Pekerjaan itu dilakukan oleh Makki untuk menambah pendapatannya.

“Iya tukang sampah duitnya gede. Tukang sampah sejamnya 12 dollar sampai 13 dollar. Lumayan kan bisa beli bas, bisa jalan-jalan,” ucap Makki.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi