Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

4 Perubahan yang Dialami Arumi Bachsin Saat Jadi Istri Pejabat

Baca di App
Lihat Foto
Instagram Arumi Bachsin
Artis peran Arumi Bachsin, istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Dian Maharani


JAKARTA, KOMPAS.com- Artis peran Arumi Bachsin menceritakan perubahan yang dialami saat suaminya, Emil Dardak menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur.

Kepada Irfan Hakim, Arumi menceritakan bagaimana ia harus terbiasa sebagai ibu pejabat.

Mulai dari harus terbiasa bersikap formal, belajar pidato, dipanggil ‘ibu wagub,’ hingga harus memikirkan masyarakat.

Baca juga: Jadi Ibu PKK, Arumi Bachsin: Dulu Mikirin Diri Sendiri, Sekarang Mikirin Jumlah Stunting Anak

1. Sering berpidato

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak jadi istri pejabat, Arumi kini sering menghadiri berbagai acara pemerintahan.

Bahkan, kadang kala ia harus memberikan sambutan atau pidato.

Pasalnya, Arumi juga menjabat sebagai ketua PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Jawa Timur.

Baca juga: Tak Sangka Emil Dardak Akan Terjun ke Politik dan Jadi Wagub Jatim, Arumi Bachsin: Awalnya Kerja Kantoran

Saat menjadi artis, Arumi biasanya jadi MC atau bintang tamu di acara pemerintahan. Kini dia ada di dalam institusi pemerintahan, bahkan harus berpidato maupun memberi sambutan.

Oleh karena itu, ia harus belajar pidato di kamar mandi agar tidak gugup.

“Aku bilang perasaan sudah main sinetron, sudah ketemu banyak orang, sudah PD banget. Beda banget sampai ada proses latihan lagi dari awal di kamar mandi gitu,” kata Arumi Bachsin di kanal YouTube de Hakims Story.

Baca juga: Cerita Arumi Bachsin Canggung Saat Disapa Ibu Wagub oleh Yuni Shara

Arumi mengatakan, sang suami juga ikut mendampinginya latihan pidato. Dengan begitu, ia lebih percaya diri untuk berpidato di depan umum.

2. Pakai bahasa formal

Tak hanya terbiasa untuk menyampaikan pidato, Arumi juga harus terbiasa bersikap anggun dan menggunakan bahasa formal. Salah satunya, saat duduk di acara formal tak boleh menyilang kaki.

Bahasa maupun bersikap formal itu sudah dipelajarinya sejak awal-awal sang suami menjabat sebagai Bupati Tranggalek.

Ia menambahkan, ada satu hal yang masih membuat dirinya risih dan belum terbiasa sampai saat ini, yakni saat ajudan-ajudannya mengucapkan kata 'siap salah'.

"Akhirnya dulu itu awkward. Enggak tahu bagaimana caranya memasukkan jati diri aku yang pecicilan. Harus menempatkan dirilah," kata Arumi.

3. Dipanggil ‘ibu wagub’

Arumi mengakui ada rasa canggung ketika orang-orang termasuk yang lebih senior memperlakukan dia selayaknya pejabat.

Salah satunya, kata Arumi, ketika dia bertemu penyanyi Yuni Sarah. Sebagai junior, saat menjumpai senior, hendaknya Arumilah yang bersikap hormat dan menyapa Yuni Shara.

“Kalau kita di entertainmen kan rasa hormat kita kepada senior bukan dengan cara.. .tapi dia tiba-tiba ‘ eh Ibu Wagub’, harusnya aku yang begitu,” ujar Arumi.

Arumi tak menyangka Yuni Shara yang menyapanya lebih dulu. Hal itu pun membuat canggung.

Seiring berjalannya waktu, Arumi sekarang telah terbiasa dengan perubahan yang dialaminya.

Kini Arumi sudah bisa memposisikan dirinya kapan harus bersikap formal.

Baca juga: Jadi Istri Wakil Gubernur Jawa Timur, Arumi Bachsin Sering Latihan Pidato di Kamar Mandi

4. Ikut pikirkan masyarakat

Perubahan lainnya yang dialami Arumi sebagai ibu pejabat adalah soal tanggung jawabnya saat ini.

Sebagai istri pejabat sekaligus ketua PKK, ia harus peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Misalnya, membuat program-program yang bermanfaat bagi kesejahteraan keluarga. Termasuk, soal gizi anak.

Tak bekerja sendiri, Arumi dibantu dengan timnya di PKK. Ia dan ibu PKK lainnya yang sering membuat program untuk kesejahteraan keluarga.

Baca juga: Arumi Bachsin Cerita Kesibukan Emil Dardak: Ada di Rumah, tetapi Kayak Enggak di Rumah

Program itu dibuat bertujuan salah satunya agar anak yang alami kurang gizi atau stunting berkurang di daerahnya.

“Aku yang minta rapat gitu ya ‘ibu-ibu semua di sini mohon maaf’. Soalnya, awalnya (mereka) bilang ‘mohon izin arahan seperti apa (program PKK).’ Ini aku enggak tahu arahnya mau ke mana. (Arumi bilang) Ajarin dulu aja,” kata Arumi.

“Kalau enggak jujur (bilang enggak ngerti), aku yang tanda tangan masa iya aku enggak mengerti. Karena bikin kebijakan ini, ternyata tanggung jawabnya gede banget,” tutur Arumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi