Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sunny Dahye Laporkan 27 Akun Medsos Penghujatnya hingga Siap Datang ke Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
DOK. Bidik layar YouTube/SunnydahyeIn
YouTuber Sunny Dahye telah melaporkan akun anonim yang menyebarkan rumor soal dirinya ke polisi.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah hukum akhirnya diambil YouTuber Sunny Dahye setelah muncul tudingan negatif tentang sikapnya dan dihujat netizen Indonesia.

Sunny Dahye resmi melaporkan akun-akun media sosial ke Polres Jakarta Utara melalui manajer dan tim kuasa hukumnya, Philipus Sitepu dan Dito Sitompul.

YouTuber tersebut saat ini masih berada di negara asalnya, Korea Selatan.

27 Akun

Pihak kuasa hukum dan manajer melaporkan 27 akun yang diduga melanggar UU ITE Pasal 27 ayat 3 dan ayat 4 mengenai penghinaan dalam media elektronik maupun pencemaran nama baik, dan adanya ancaman kekerasan.

Baca juga: Laporkan Netizen di Indonesia, Sunny Dahye Siap Datang dari Korea Selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Dito, akun-akun tersebut mengunggah berita-berita bohong tentang Sunny Dahye sehingga kliennya mendapat banyak hujatan di media sosial.

"Kami berharap nantinya dari Polres bisa segera menangkap pelaku yang telah menggunakan akun-akun media sosial ini untuk mem-bully maupun menyebarkan berita-berita tidak benar tentang klien kami," ujar Dito Sitompul dikutip dari kanal YouTube KH Infotainment, Senin (23/8/2021).

Nomor laporannya LP/B/515/VIII/2021/SPKT/Polres Metro Jakut/Polda Metro Jaya

Tuduhan satu sisi

Tuduhan yang awalnya diunggah akun Instagram @sunnyisliar turut diunggah oleh banyak akun gosip di Indonesia.

Hal ini membuat semakin banyak ujaran kebencian yang datang kepada Sunny Dahye di dunia maya.

Baca juga: Akun Sunnyisliar Hilang, Sunny Dahye Tetap Berharap Polisi Temukan Pemiliknya

Philipus menyebut tudingan-tudingan tersebut belum tentu adalah fakta.

"Akhirnya timbul persepsi bahwa Sunny melakukan itu. Padahal ini kan masih satu sisi ya. Tidak bisa kita mengatakan bahwa ini benar ceritanya," kata Dito Sitompul menimpali.

Ingin jadi contoh perangi cyber bullying

Selain dikritik, Sunny Dahye juga mendapat ancaman pembunuhan.

"Disuruh datang ke Bali 'Sini saya matikan!' gitu, orang-orang yang komentar. Nah itu yang membuat dia semakin terpuruk. Padahal dia sangat mencintai Indonesia, tapi kok kenapa netizen-netizen ini malah menyerang dia. Itu yang dia tidak bisa terima," tutur Philipus Sitepu.

Baca juga: Sunny Dahye Lapor Polisi Usai Dihujat dan Diancam Dibunuh, Ingin Jadi Contoh Perangi Bullying

Istri Chris Okano itu pun ingin menjadi contoh dalam melawan cyber bullying.

"Karena banyak orang di luar sana juga terjadi begini enggak bisa melawan, tapi dia ingin menunjukkan, menjadi contohlah enggak boleh kita mem-bully seseorang," tutur Philipus Sitepu.

Berharap temukan pemilik akun sunnyisliar

Akun Instagram @sunnyisliar memang sudah hilang. Namun, pihak Sunny Dahye berharap polisi dapat menemukan pemiliknya.

"Kami berharap polisi dapat menemukan orang atau pemilik akun @sunnyisliar ini, karena akunnya sudah hilang, tapi penegak hukum kita pasti bisa menemukan akunnya meski sudah hilang," kata Philipus Sitepu saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Senin.

Baca juga: Pengacara Sunny Dahye: Tuduhan Itu Satu Sisi, Tidak Bisa Disebut Benar

Mereka tidak mencoba mencari lebih lanjut soal pemilik akun itu dan memilih menyerahkan kasus ke kepolisian.

Sebab menurut mereka kepolisian yang memiliki alat untuk melacak.

Siap datang ke Indonesia

Sunny siap datang ke Indonesia untuk mengawal kasus hukum yang dilaporkannya.

"Pada waktunya nanti jika memungkinkan Sunny akan ke Indonesia," kata Philipus Sitepu.

Jika Sunny Dahye belum bisa datang ke Indonesia karena situasi pandemi Covid-19, proses hukum bisa diikuti secara virtual.

Baca juga: Klarifikasi Sunny Dahye Usai Dituding Hina Orang Indonesia, Ambil Langkah Hukum dan Hiatus

"Saat ini kan berlangsung PPKM dan masih Covid dan kepolisian juga boleh memanfaatkan teknologi untuk kepentingan penegakan hukum. Jadi dimungkinkan saja melalaui Zoom atau videocall," tutur Philipus Sitepu.

Menurut Philipus, sekarang Sunny masih sedih dan terpukul. Terlebih karena ayahnya baru meninggal dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi