JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Ikatan Manajer Indonesia (Imarindo) Nanda Persada berbicara soal artis yang terdampak pandemi covid-19.
Selain itu, Nanda juga memberikan pesan untuk para manajer artis Indonesia.
Hal itu disampaikan Nanda saat menjadi tamu dalam kanal YouTube Ngobrol Asix bersama Anang Hermansyah.
Baca juga: Nanda Persada Sebut Ada Artis yang Terpaksa Jual Alat Musik hingga Mobil Selama Pandemi
Banyak artis kesulitan ekonomi karena pandemi
Nanda Persada mengakui industri hiburan Tanah Air tengah kacau lantaran pandemi covid-19.
Akibatnya, Nanda menyebut banyak artis yang kesulitan ekonomi.
Bahkan beberapa artis sampai harus menjual barang-barang pribadi hingga rumah.
“Industri ancur, parah. Artis-artis tuh banyak yang bilang udah jual-jual alat musik, jual rumah, jual mobil semua. Sampai mereka bilang open BO, 'butuh order' maksudnya, kerjaan. Kelihatannya saja masih keren di sosmed,” kata Nanda dikutip Kompas.com, Senin (23/8/2021.
Baca juga: Nanda Persada: Artis yang Bikin Ribut Laris di TV, yang Berkualitas Jarang Diundang
Jual barang-barang pribadi untuk tetap bertahan
Nanda Persada blak-blakan beberapa artis rela menjual mobil hingga rumahnya.
Bahkan ada pula musisi yang menjual beberapa alat musiknya.
“Aku sedih dengar teman musisi ada yang tinggal 1 gitarnya. Yang tadinya banyak banget, basnya tinggal 1, jual satu-satu, mobil sudah enggak ada segala macam. Artis sekarang banyak yang naik Gocar, mobil online gitu,” tutur Nanda.
Tak hanya itu, Nanda juga membocorkan ada seorang manajer artis ternama yang juga banting setir berjualan kerupuk keliling.
Baca juga: Nanda Persada: Manajer Harus Lebih Pintar Supaya Tidak Ditinggal Artis
Tidak siap dengan era digital
Selain lantaran terdampak pandemi covid-19, kata Nanda, beberapa artis yang terpuruk perekonomiannya karena tidak siap dengan era digital.
“Ya kalau pandemi enggak bisa disalahkan. Ketidaksiapan artis dan seniman menghadapi transformasi era industri digital,” ungkap Nanda.
Nanda mengatakan bahwa masih ada artis yang mengandalkan pekerjaan di televisi ketimbang memanfaatkan media sosial. Meski untuk saat ini, beberapa artis sudah beralih ke YouTube hingga platform media sosial yang lain.
“Selama ini mereka masih konvensional kan, job TV, job off air panggung. Masih sedikit yang bikin YouTube Channel, sosial media kuat, mem-branding di sosmed, dengan berbagai macam aplikasi, itu kan bisa jadi income,” tutur Nanda.
“Udah jadi pandemi, baru semua orang bikin YouTube channel,” tambah Nanda.
Baca juga: Nanda Persada Sebut Banyak Artis yang Kesulitan Ekonomi Imbas Pandemi Covid-19
Pesan untuk manajer
Sebagai Ketua Ikatan Manajer Indonesia (Imarindo), Nanda Persada juga memberikan pesan untuk para manajer artis.
Menurut dia, di era saat ini penting bagi manajer artis untuk meng-upgrade diri.
“Baru kita sadar manajer juga (harus) meningkatkan profesionalnya, skill-nya, knowledge-nya, update,” kata Nanda.
Hal itu dianggap penting agar manajer tak ditinggalkan oleh artisnya.
“Supaya tidak ditinggalin sama artisnya. Manajer harus lebih pintar dari artisnya, harus,” ucap Nanda.
“Cari duit, knowledge, perkembangan industri bergerak ke mana, harus lebih dulu paham, that’s why artis butuh manajer, kalau enggak artis jalan sendiri. Ini kritikan juga buat manajer,” tambahnya.
Bingung soal artis yang laris di TV bukan karena prestasi
Nanda Persada mengaku bingung dengan kurangnya perhatian terhadap artis-artis yang berprestasi.
Justru, artis yang penuh dengan sensasional laris diundang televisi.
“Yang duitnya banyak siapa? Artis-artis yang bikin ribut, sensasi di sosmed saja. Ribut mulu, bikin kasus, traffic-nya tinggi, endorsement banyak,” kata Nanda.
“Iya jadi rating maker, diundang sama TV. Akhirnya tidak mendidik kan. Artis-artis yang tukang ribut, settingan, berantem, itu laris di TV, yang berkualitas yang bagus jarang diundang di TV karena dianggap tidak rating maker,” tutur Nanda Persada.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.