Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sebelum Bebas dari Jerat Narkoba, Kaka dan Bimbim Slank Gelisah hingga Menyerah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA
Kaka Slank usai melakukan pencoblosan di TPS 31, kawasan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Kaka dan Bimbim Slank sudah terjerat narkoba sejak 1994.

Setelah dua tahun menggunakan barang haram, Kaka dan Bimbim sebenarnya sudah berupaya berhenti.

Namun usaha mereka selalu sia-sia dan tak bertahan lama.

Baca juga: Jadi Vegan, Kaka Slank: Gara-gara Main di Air

Rasa resah serta gelisah pun selalu menghantui keduanya masa-masa suram itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebenarnya kan cuma dua tahun awal (make), di tahun ketiga kamu sudah enggak bisa, sudah enggak kekontrol," kata Kaka seperti dikutip Kompas.com dari YouTube Abdel Achrian, Rabu (1/8/2021).

"Pengin berhenti susah, takut, enggak tahu caranya," timpal Bimbim.

Baca juga: Kaka Slank Take Vocal di Kamar Mandi Sebelum Punya Studio Musik yang Layak

Tak bisa dimungkiri, keduanya merasa kebingungan dengan kondisi yang mereka hadapi pada saat itu.

Sampai suatu saat, Bimbim akhirnya memutuskan untuk meminta pertolongan Bunda Iffet agar bisa keluar dari jerat narkoba.

"Empat tahun itu benar-benar gelisah antara bertahan, mau berhenti enggak bisa, sampai akhirnya nyerah, ngajak Bunda minta tolong," kenang Bimbim.

Baca juga: Ivanka Slank Napak Tilas di Potlot dan Kenangan tentang Anang hingga Bimbim

Dengan pertolongan Bunda Iffet, para personel Slank akhirnya bisa terbebas dari jerat narkoba pada tahun 2000.

Slank pun berharap agar pengalaman buruk mereka bisa dijadikan pelajaran berharga bagi generasi muda untuk tidak pernah mencoba narkoba dengan jenis apa pun.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi