JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya aktif dalam bermusik, musisi Iwan Fals juga menekuni olahraga bela diri karate.
Bahkan jika ditotal, sang pelantun “Bongkar” ini sudah mendalami karate selama 40 tahun.
Usut punya usut, alasan Iwan Fals mempelajari karate untuk melindungi keluarganya dari ancaman orang-orang di sekitar rumahnya dulu.
Baca juga: Cerita Iwan Fals Dalami Karate, Awalnya untuk Melindungi Keluarganya
Kepada Soleh Solihun, musisi berusia 60 tahun itu mengakui sempat terganggu dengan beberapa orang.
“Ada dulu di rumah, depan rumah saya kayak ada kayak kelompok gitu orang, pada saat saya udah bantu tiba-tiba… Jadi dia enggak punya air, saya kasih air kan, kekeringan atau gimana. Begitu musim hujan airnya datang lagi, ya sudah saya cabut air saya, eh marah dia-nya,” kata Iwan Fals dikutip Kompas.com dalam YouTube Soleh Solihun, Selasa (6/9/2021).
Saat itu Iwan Fals mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan dari beberapa orang tersebut.
Baca juga: Ulang Tahun ke-60, Iwan Fals Hadirkan Karya Kolaborasi Bersama Musisi Muda Tanah Air
“Dulu kan rumah saya kayak bengkel, kayak lampu-lampu neon dipecah-pecahin. Waduh, yang dirusuhin saya, istri saya dan almarhum, enggak ada orang lain kan. Di sana bengkel banyak orang, gawat juga,” tutur pemilik nama asli Virgiawan Listianto itu.
Dari sinilah yang membuat Iwan Fals mau belajar karate yang semata-mata untuk melindungi keluarga.
“Dari situ mulai was-waskan, ketika saya pergi (takutnya) diapa-apain kan. Saya latihan, latihan (karate), sempat kejadian,” tutur Iwan Fals tertawa.
Baca juga: Rilis Album Baru, Iwan Fals: Pun Aku Sangat Personal Bagi Saya
Tak hanya sampai di situ, Iwan Fals mengaku sempat memberi peringatan agar tak mengganggu keluarganya lagi.
Bahkan musisi berusia 60 tahun itu nyaris membakar tongkrong orang-orang tersebut.
“Jadi rasanya terancam gitu kan, gimana nih, ya sudah saya datangin aja tempat itu. Saya naik motor kan, jadi saya masukin kantong plastik tuh, bensin,” ungkap Iwan Fals.
“Saya bilang ‘eh ini gue bakar lu, kalau lu macam-macamin keluarga’, kan sana bengkel sangat rawan. Udah gitu aja, eh enggak tahu berapa lama kemudian, berapa hari kan jaman petrus dulu tuh. Dengar kabar salah satu tokoh itu meninggal, karena memang penuh (tato)” tambah Iwan Fals.