Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Angkat Unsur Thailand, Video Musik Lisa Sempat Jadi Perdebatan di Negaranya

Baca di App
Lihat Foto
TANGKAP LAYAR YOUTUBE BLACKPINK
Lisa BLACKPINK dalam video klip single debutnya, Lalisa.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Terlepas dari sukses video musik solo Lisa BLACKPINK "Lalisa", di negara asalnya, Thailand, video musik itu sempat menjadi perdebatan hangat.

Unsur Thailand memang terasa dalam video musik yang menggambarkan perjalanan Lisa sebagai anak Thailand yang mencoba meraih impiannya di Korea Selatan.

Dalam video musik tersebut, Lisa tampil dalam balutan gaun single-shoulder cape dan rok pendek dengan drape sutera kuning keemasan.

Gaun Lisa di video musik "Lalisa" ini juga bertabur kristal Swarovski yang disulam dengan teliti. 

Baca juga: Lisa BLACKPINK Pecahkan Rekor, Lalisa Jadi Video Klip Tercepat yang Capai 100 Juta Views di YouTube

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu yang kemudian menjadi perdebatan hangat di Thailand adalah penggunaan perhiasan kepala atau disebut Chada.

Pada salah satu bagian adegan, Lisa terlihat menari dengan memakai hiasan kepala berwarna emas itu.

Dari situ kemudian muncul komentar negatif menyebut Lisa tak pantas menari seperti itu tapi memakai Chada.

Lisa bukan yang pertama mendapat kritik. 10 tahun lalu, Lady Gaga juga memakai Chada saat konser di Thailand.

Saat itu dia juga menerima banyak kritikan karena memadukan Chada dengan pakaian yang seksi.

Setelah di Thailand sempat menjadi perdebatan kepantasan pemakaian Chada di video musik itu, akhirnya Kru Kai atau Dr. Surat Chongda, dosen Sekolah Tinggi Seni Drama Institut Bunditpatanasilpa Kementerian Kebudayaan dari Thailand, memberi jawaban.

Menurutnya, apa yang dipakai Lisa bukanlah Chada melainkan Rudklao Yod.

Penggunaannya ketika menari juga wajar, karena di masa lalu, Rudklao Yod memang digunakan dalam berbagai pertunjukkan.

Perbedaannya dalam seni pertunjukkan, Chada akan memakai karakter Buddha, berukuran tinggi, dengan bingkai, wajah, dan telinga yang sama, sebagai penutup kepala

Sementara Yod, itu adalah Siraporn, sebuah hiasan untuk wanita, akan dikenakan di tengah kepala dan dihiasi dengan bunga.

Meskipun ada perbedaan, beberapa Rudlao Yod dihias dengan berlian, beberapa lainnya dihias dengan bunga.

Deputi sekretaris, Kementerian Kebudayaan, Prasop Riengngern mengatakan Menteri Kebudayaan Thailand pasti juga akan memuji Lisa dan desainer Thailand yang mendesain tutup kepala yang dikenakan Lisa di video musik.

Mereka menilai Lisa telah mempromosikan seni dan budaya Thailand serta desain fashion Thailand, menyebarkannya ke dunia industri kreatif dengan mempromosikan nilai-nilai budaya yang digunakan untuk menciptakan produk dan layanan (budaya kreatif) untuk meningkatkan nilai ekonomi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Vogue, Sanook
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi