Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ernest Prakasa Lega Toko Kelontong Ibunya Tutup dan Ungkap Nasib Karyawannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/DIENDRA THIFAL RAHMAH
Ernest Prakasa sutradara film Imperfect saat promo film di di Kantor Redaski Kompas.com, Menara Kompas, Jakarta,Rabu ( 4/12/2019).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Ernest Prakasa beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa toko kelontong milik ibunya yang bernama Toko Baru harus ditutup.

Toko kelontong tersebut tentu punya kesan tersendiri di hati Ernest. Pasalnya, toko tersebut telah menjadi salah satu sumber pemasukan keluarganya sejak tahun 1985.

Lewat akun Instagram miliknya, Ernest Prakasa mengungkap alasan serta mengaku sedih dan lega atas tutupnya toko tersebut.

Berikut rangkuman Kompas.com.

Alasan tutup

Ernest Prakasa beralasan, toko ibunya itu sebenarnya telah alami kesulitan sejak tren e-commerce berkembang pesat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Sebenarnya sejak tren e-commerce, toko-toko kayak nyokap gue itu sudah semakin merasakan dampaknya. Gue bukan menghina, menyerang apa gimana, ya. Tapi memang eranya berubah, so it’s okay,” kata Ernest dalam tayangan IG TV akun @ernestprakasa, dikutip Kompas.com, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Ernest Prakasa Jelaskan Alasan Ibunya Tutup Toko Kelontong yang Berdiri sejak 1985

Suami Meira Anastasia ini menjelaskan, mulai dari situ, pendapatan toko kelontong ibunya mulai merosot.

Keadaan bertambah sulit saat memasuki masa pandemi akibat Covid-19. Toko kelontong tersebut semakin kehilangan pelanggan.

Merasa sedih sekaligus lega

Ernest Prakasa mengaku sedih sekaligus lega saat Toko Baru harus ditutup.

“Di satu sisi gue sedih, di satu sisi lega dan lepas. Gue berpikir positif, kalau enggak ada Covid, ya mungkin nyokap gue enggak akan terbebas dari ini,” tutur Ernest Prakasa.

“Jadi, ya sudahlah. Sekarang nyokap gue bisa bangun siang, nanti kalau sudah enggak pandemi bisa liburan dan enggak harus tunggu lebaran,” ujar Ernest menambahkan.

Baca juga: Toko Kelontong Ibunya Ditutup, Ernest Prakasa Merasa Sedih Sekaligus Lega

Dari 1985, ibunda Ernest Prakasa sudah mengelola toko kelontong tersebut.

Oleh karenanya, bagi Ernest Prakasa, sudah saatnya sang ibu beristirahat.

Ernest Prakasa beranggapan, penutupan toko tersebut adalah salah satu cara agar ibunya bisa beristirahat atau tidak lagi bekerja keras.

Nasib karyawan

Ernest Prakasa lantas membeberkan nasib para karyawan Toko Baru.

“Mereka sebagian besar ingin mudik, bertani, buka warung, dan lainnya,” ujar Ernest Prakasa.

Ernest menyebut, banyak di antara karyawan Toko Baru yang mengaku telah jenuh dengan suasana ibu kota.

Baca juga: Ernest Prakasa Ungkap Nasib Karyawan Toko Kelontong Ibunya yang Baru Ditutup

Setelah Ernest mengumumkan penutupan toko ibunya, banyak orang yang menawarkan pekerjaan untuk karyawan toko tersebut.

“Terima kasih banyak sudah banyak teman yang menawarkan pekerjaan untuk karyawan toko gue yang sudah belasan tahun mengabdi,” kata Ernest Prakasa.

Berikut link unggahan Ernest Prakasa, https://www.instagram.com/tv/CTxSNKpBHiB/?utm_source=ig_web_copy_link.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi