Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Angkat Kisah Kelam Masa Lalu, Drama D.P. Picu Perdebatan Wajib Militer di Korea Selatan

Baca di App
Lihat Foto
Netflix
Drama seri D.P. produksi Netflix
|
Editor: Kistyarini

KOMPAS.com - Drama Korea Selatan produksi Netflix, D.P. memicu perdebatan tentang wajib militer di negaranya tersebut.

Warga memperdebatkan mengenai kebesaran militer mereka, sejarah skandal kekerasan, dan wajib militer untuk kaum muda.

D.P., kependekan dari Deserter Pursuit, telah menjadi salah satu acara Netflix populer di Korea Selatan sejak ditayangkan perdana pada akhir Agustus.

Baca juga: Tayang di Netflix, Ini 6 Fakta Menarik Drakor D.P

Serial yang dibintangi aktor Jung Hae In ini menceritakan polisi militer yang ditugaskan untuk menangkap desertir (tentara yang membelot dari tugas).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama tersebut juga menyoroti kehidupan sehari-hari para tentara wajib militer, termasuk pelecehan mental dan fisik dari tentara lain.

Sutradara Han Jun Hee mengatakan, dia berusaha untuk menceritakan kisah manusiawi tentang bagaimana sistem tersebut membuat para desertir menjadi korban sekaligus penjahat.

Baca juga: Profil Pemain Drakor D.P., Tayang Hari Ini di Netflix

Juga tentang kerugian yang dirasakan mereka yang terpaksa melakukan perburuan.

"D.P adalah kisah melacak pembelot, tetapi pada saat yang sama, ini adalah kisah paradoks mencari putra, saudara, atau kekasih seseorang yang malang," kata Han kepada Reuters.

Para mantan wajib militer memberikan reaksi yang beragam terhadap serial ini.

Baca juga: Jung Hae In Berakting untuk D.P., Merasa Kembali Wamil hingga Latihan Tinju

"Ada adegan di D.P. di mana mereka melempar sepatu tempur (ke tentara). Saya mengalami banyak kekerasan serupa," kata Ma Joon Bin yang ikut wajib militer tahun 2013 sampai 2014.

Lee Jun Tae (24), yang berdinas dari 2017 hingga 2019 mengatakan, dia tidak pernah mengalami atau mendengar ada temannya yang mendapat kekerasa selama tugas.

"Tidak ada perlakuan kasar saat masa saya," katanya.

Baca juga: Jung Hae In Latihan Tinju 3 Bulan untuk Syuting D.P

Politikus Lee Jae Myung menyebut cerita dalam D.P. sebagai “sejarah barbar” Korea Selatan.

Sementara itu politikus dari partai oposisi Hong Joon Pyo mengaku pernah mengalami kekejaman sebagai seorang tentara dan berjanji mempertimbangkan kembali wajib militer sukarela.

Sementara itu, kritikus budaya pop Kim Hern Sik berpendapat berbeda.

Baca juga: Chemistry Pemain D.P. Kuat, Jung Hae In Merasa Punya Banyak Kakak Laki-laki

Menurut dia, upaya mengakhiri wajib militer tidak akan menyelesaikan semua masalah jika budaya militer secara umum tidak berubah.

Ketika dimintai tanggapan, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa lingkungan militer kini telah berubah dan mencoba untuk memberantas pelecehan dan perlakuan kasar.

Pekan lalu, sebelum drama tersebut ditayangkan, militer mengumumkan rencana menghapus sistem yang membuat tentara berpangkat tinggi dapat melacak para desertir.

Baca juga: Suasana Syuting D.P. Sangat Nyata, Jung Hae In Jadi Teringat Masa Wajib Militer

Perubahan itu disebut akan berlaku mulai Juli 2022.

Hukum pidana militer Korea Selatan menjerat para desertir hingga 10 tahun hukuman penjara.

Kementerian Pertahanan mengatakan kekerasan di antara wajib militer turun, sebagian besar karena peraturan sejak 2019 yang mengizinkan tentara tamtama menggunakan ponsel di barak mereka.

Baca juga: Sinopsis D.P., Drama Korea Terbaru Jung Hae In Tayang di Netflix

Saat ini Korea Selatan memiliki sekitar 550.000 tentara aktif ditambah 2,7 juta tentara cadangan.

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang menerapkan wajib milter.

Setiap penduduk pria harus menjalani wajib militer hingga 21 bulan, bergantung pada kesatuan tempat mereka ditugaskan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi