JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini muncul grup Warkopi yang disebut-sebut mirip dengan legenda trio komedi Warkop DKI.
Warkopi diisi oleh Alfin, Sepriadi, dan Alfred.
Pihak Lembaga Warkop DKI yang diwakili anak mendiang Kasino, Hanna, menyayangkan sikap Warkopi yang tidak meminta izin terlebih dahulu atas penampilan tersebut.
Baca juga: Lembaga Warkop DKI Beri Teguran untuk Warkopi
Apalagi Lembaga Warkop DKI memegang secara penuh hak eksklusif yang sah atas nama atau merk Warung Kopi Dono Kasino Indro atau Warkop DKI.
Hanna lantas menceritakan kronologi Warkopi yang sebenarnya telah mengirimkan surat elektronik kepada Warkop DKI.
“Pada tanggal 24 Agustus, ada virtual meeting antara Patria TV dan manejemen Om Indro. Di situ mereka minta ketemu langsung, manajemen Om Indro bilang, yang punya hak Lembaga Warkop DKI. Patria TV minta email dulu ke lembaga,” kata Hanna sebagai pengurus Lembaga Warkop DKI via Zoom, Senin (20/9/2021).
Baca juga: 3 Pemuda Viral Mirip Warkop DKI, Ditanggapi Ernest Prakasa hingga Warganet
Namun, surat itu dikirim setelah Warkopi sudah keburu tampil di mana-mana.
“Berdasarkan urutan tanggal, 6 September mereka tampil di OVJ, lalu di Brownis. Mereka kirim email tanggal 10 September. Mereka tampil dulu, baru kirim email,” ucap Hanna lagi.
Dalam email tersebut, Hanna mengatakan, tak ada pernyataan pihak Warkopi untuk meminta izin, melainkan hanya ingin bertemu langsung.
Baca juga: Ernest Prakasa Tanggapi Viralnya 3 Pemuda Mirip Warkop DKI
Lembaga Warkop DKI lantas mempertanyakan maksud dan tujuan pertemuan tersebut.
“Lalu setelah kirim email, mereka minta ketemu langsung tatap muka. Kami punya HAKI. Kami tanya tujuan tampil apa? tampil di mana saja? ketemu harapannya apa? Tolong turunkan dulu materi, itu tanggal 13,” tutur Hanna.
“Tanggal 17, kirim lagi email, mereka pengin ketemu langsung. Mereka juga tidak meminta izin apa pun,” tambah Hanna.
Baca juga: Viral 3 Pemuda Mirip Warkop DKI
Indro lalu menimpali dengan memberikan pandangannya ihwal Warkopi yang mengirimkan email setelah tampil.
“Yang dibilang Hanna, yang resmi di televisi, tapi sebelum itu ada sporadis (yang sudah) ditampilkan. Jadi sebelum itu mulai muncul, dijadikan seolah-olah televisi yang ngambil,” ungkap Indro Warkop.
“Patokan lembaga dari televisi, tapi sebelum itu sudah diviralkan,” ujar Indro lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.