Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sedih dengan Si Kancil, Kak Seto Akhirnya Ciptakan Si Komo

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Trans TV official
Si Komo dan Kak Seto
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Lagu anak-anak "Si Komo" karya psikolog Kak Seto Mulyadi jadi salah satu lagu anak yang melegenda hingga sekarang.

Kak Seto berkisah, ia menciptakan lagu tersebut tepat 1 Agustus 1975.

Awalnya, Kak Seto merasa sedih dengan lagu anak berjudul "Si Kancil".

Baca juga: Ternyata Ini Asal Usul Karakter dan Lagu Si Komo

"Waktu itu saya agak sedih ada lagu 'Si Kancil', kok dibilang 'si kancil anak nakal suka mencuri ketimun ayo lekas dikurung jangan diberi ampun', dan sebagainya. Padahal kancil salah satu maskot hewan asli Indonesia," tutur Kak Seto Mulyadi, dikutip dari kanal YouTube Trans TV, Kamis (23/9/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto lantas mencari hewan lain yang khas Indonesia.

Tadinya Kak Seto ingin memilih burung cendrawasih, tetapi hewan tersebut ternyata juga ada di Papua Nugini.

Baca juga: Si Komo Akan Punya Penampilan Baru

"Nah yang tidak ada di negara lain adalah komodo. Akhirnya saya ambil. Kalau saya ambil komodo terlalu panjang, jadi antara si Komo atau si Modo," kata Kak Seto yang akhirnya memutuskan nama Komo.

Mengenai pesan yang ingin disampai lewat lagu itu, Kak Seto berujar ingin menggalakkan pendidikan karakter.

"Sebetulnya bagian dari upaya membangun karakter anak yang positif. Seperti jujur, kreatif, hormat, saling menghargai, bisa bekerja sama, akhlak mulia, dan sebagainya," tuturnya.

Baca juga: Usia 70 Tahun, Kak Seto Ungkap Keinginan Terjun Payung

Ia menekankan ke anak akan pentingnya rajin belajar dan sopan santun.

"Si Komo" awalnya hanyalah sebuah boneka tangan berukuran kecil.

Karena hendak diadakan pertunjukkan di Samarinda, akhirnya dibuat menjadi boneka seukuran badut dan sempat diarak untuk promosi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi