Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

5 Fakta Sejarah Warkop DKI Wajib Tahu

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/Rudy Badil
Indro, Dono, Kasino (kiri ke kanan), Jumat (16/5/1986).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Warkop DKI dikenal sebagai grup lawak legendaris. Rasanya sulit untuk tidak mengenal mereka.

Terlebih dari tahun ke tahun, film mereka juga hampir selalu ditayangkan di televisi.

Di tengah kehebohan munculnya grup Warkopi yang disebut mirip Warkop DKI, yuk segarkan ingatan tentang sejarah berdirinya grup lawak legendaris Warkop DKI dikutip dari berbagai sumber.

Berawal dari acara radio

Temmy Lesanpura, mahasiswa UI yang juga Kepala Program Radio Prambors bertemu dengan Kasino, Nanu dan Rudy Balil tahun 1973.

Baca juga: Tegur Warkopi, Indro Warkop: Sudahlah Berhenti Dulu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temmy manawarkan mereka bertiga mengisi salah satu acara di Prambors yang kemudian diberi nama Obrolan Santai di Warung Kopi.

Saat itu mereka bertiga bicara dengan logat daerah yang berbeda. Kasino dengan logat China dan Padang, Nanu dengan logat Batak dan Rudy dengan logat Jawa.

Tahun 1974, Dono yang juga mahasiswa UI kemudian bergabung dengan mereka.

Indro kemudian bergabung di tahun 1976. Indro merupakan anggota termuda, saat bergabung dia masih duduk di bangku SMA kelas 3.

Pertama naik panggung

Dikutip website warkopdki.org, Warkop DKI pertama kali pentas tahun 1976. Saat itu Indro belum bergabung.

Baca juga: Belum Seret Warkopi ke Jalur Hukum, Indro Warkop: Saya Bicara Etika

Hanya berempat, Warkop DKI tampil di pesta perpisahan SMP 9 Jakarta di Hotel Indonesia dengan honor Rp 20.000.

Mulai main film

Tahun 1979 Warkop DKI pertama kali menginjakkan kakinya di dunia film.

Film pertama yang dibintangi mereka berjudul Mana Tahaaan... yang juga dibintangi oleh Rahayu Effendi, Kusno Sudjarwadi dan Elvy Sukaesih.

Ganti nama dan mundurnya Nanu dan Rudy Badil

Sebelum Nanu memutuskan mundur di tahun 1979 usai membintangi film Mana Tahaaan..., Rudy Badil sudah lebih dulu mundur karena demam panggung.

Nanu Mulyono dikabarkan meninggal dunia tahun 1983 karena sakit kanker ginjal.

Nama Warkop Prambors juga tak lagi dipakai dan menggantinya dengan nama Warkop DKI (Dono Kasino Indro) agar tak terus mengirim royalti pada Radio Prambors.

Aktif di film dan sinetron

Mengusung nama Warkop DKI, popularitas mereka terus meroket, sekitar 34 judul film pernah mereka bintangi bersama. Belum lagi sinetron. 

Film mereka juga termasuk paling sering diputar ketika libur hari raya Idul Fitri. Sehingga tak heran jika mereka dikenal sampai saat ini. 

Setelah Kasino meninggal dunia tahun 1997 dan disusul Dono empat tahun kemudian, Warkop DKI tetap hidup sampai saat ini meskipun hanya tersisa Indro yang masih aktif di dunia hiburan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi