Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Awal Mula Jadi Pembuat Film, Gina S Noer Kerja Sama dengan Angga Sasongko

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Gina S Noer saat dijumpai di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com- Penulis dan sutradara Gina S Noer menceritakan awal pengalamannya terjun di industri film.

Awal memulai karier, Gina mengatakan, ia terlebih dahulu membuat suatu support system sendiri.

Pasalnya, kata Gina, saat itu film masih dianggap remeh. Ditambah saat duduk di bangku SMA tahun 2002 ia tak memiliki eskul film.

Baca juga: Gina S Noer Sebut Berkembangnya Filmmaker Perempuan Indonesia Berkat Dukungan Penonton

Namun, ia mencoba untuk membuat film-film pendek bersama sahabatnya. Termasuk dengan Angga Sasongko.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Akhirnya kerja bareng, kerja kelompok bareng Angga Sasongko sekarang punya Visinema. Ya sudah kita berdua sama teman lain bikin film pendek,” ujar Gina di aplikasi TikTok, Kamis (23/9/2021).

“Kita berusaha membuka jalur sendiri karena kita bukan anak-anak yang secara behind estetika akan masuk ke arth house yang ada funding dan lain-lain,” lanjut Gina.

Baca juga: Putri Marino Peluk Angga Yunanda di Poster Film Terbaru Gina S Noer

Karena tak ada pemasukan sama sekali saat itu, mereka berusaha untuk membuat film pendek yang bagus.

Kemudian filmnya mereka jual di pasaran.

Hasil penjualannya digunakan mereka untuk membuat film lainnya.

“Akhirnya karena pilihan kita untuk berbicara ke orang banyak masuk ke film mainstream, istilahnya baru berusaha bikin film bareng pada saat itu,” ucap Gina.

Ada film Kotak dan Jendela, Hari untuk Amanda yang saat itu buatan Gina dan tim bekerja sama dengan production house lainnya.

Gina mengatakan, sebelum akhirnya menjadi penulis skenario dan sutradara yang independen, ia banyak membuka diri dengan siapa pun.

Oleh karena itu menurut Gina, tak ada kata hambatan untuk jadi pembuat film walau tak punya background pendidikan dan ekonomi yang cukup.

“Sebelum menjadi sutradara dan penulis skenario yang bisa memilih project-nya sendiri pada akhirnya kita harus membangun karier dan membuka diri harus banyak berguru dengan siapa pun,” kata Gina.

Gina mengatakan, dengan menyerap banyak ilmu dari berbagai macam project workshop, maka pendidikan film itu akan tumbuh sendiri.

Ia pun mengajak untuk masyarakat tak putus asa jika ingin menggapai cita-cita. Termasuk bagi yang punya keinginan jadi filmmaker.

Sebab, kata Gina, di zaman yang serba canggih ini sudah banyak kesempatan untuk menjadi filmmaker.

“Menurutku buat teman-teman yang sekarang mau jadi filmmaker tapi dirasa punya banyak hambatan, dari belum tahu mau jadi apa sampai apakah film makin itu menjanjikan atau enggak,” kata Gina.

“Yang jelas kalau kita kerja keras, terjun bukan karena uangnya tapi tahu kalau ini adalah karier yang buat kita terus tumbuh maka di situ kita akan menemukan jalan dengan orang lain dengan social media, bahkan dengan banyaknya festival film pendek. Kita bisa lebih cepat menunjukkan siapa diri kita sebagai seorang kreator dibanding yang lain,” tutur Gina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi