Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Curhat Korban Penipuan CPNS yang Diduga Dilakukan Anak Nia Daniaty

Baca di App
Lihat Foto
Sumber: Kuasa hukum para korban, Desi Saputri.
Suasana tes wawancara dan pemeriksaan berkas administrasi penggelapan dan penipuan masuk CPNS di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan.
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com - Seseorang bernama Karnu melaporkan anak penyanyi Nia Daniaty dan suaminya, Rafly Noviyanto Tilaar ke Polda Metro Jaya pada 23 September 2021.

Laporan beromor LP/B/4728/IX/SPKT/Polda Metro Jaya itu menyangkakan dengan Pasal 378 dan atau Pasal 372 dan atau Pasal 263 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) Tentang Penggelapan, Penipuan, serta Pemalsuan Surat.

Dalam perkara ini, Karnu mengaku sebagai salah satu korban Olivia Nathania yang melakukan penawaran untuk mengikuti Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Baca juga: Dilaporkan soal Penipuan CPNS, Anak Nia Daniaty Siapkan Bukti untuk Klarifikasi

Sementara, korban dari kasus dugaan penggelapan, penipuan, dan pemalsuan surat ini disebut telah mencapai 225 orang dengan kerugian ditaksir Rp 9,7 miliar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iming-iming


Agustin, korban pertama mantan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Olivia Nathania itu mengungkapkan bagaimana dia bisa percaya dengan penawaran ini.

Setelah Olivia Nathania lulus SMA pada 2009, Agustin mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi.

Baca juga: Penipuan CPNS Putri Nia Daniaty, Korban Jual Rumah hingga Sawah

Tetapi, pada November 2019, anak pelantun "Gelas Gelas Kaca" itu mendatangi sekolah tempat dia mengemban pendidikan dulu.

Karena tidak ada di sekolah, Olivia Nathania meminta nomor telepon Agustin kepada rekan guru yang lain.

Beberapa waktu kemudian, dia pun menghubungi Agustin untuk menawarkan apakah ada yang ingin ikut CPNS.

"(Saya jawab) 'Ada, anak Ibu. Kebetulan anak Ibu baru lulus sarjana'," ungkap Agustin saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021).

"'Ya sudah, Bu, saya bisa bantu. Ini salah satu wujud saya membantu Ibu karena saya sekarang sudah sukses, saya ingin berbakti kepada guru. Tidak seperti murid yang lain, kalau sudah sukses tidak ingat dengan gurunya'," ucap Agustin melanjutkan.

Mendengar perkataan itu, Agustin terenyuh hatinya karena ada seorang murid yang ingin membantunya.

Beberapa waktu kemudian, Olivia Nathania menyuruhnya untuk turut mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dan 16 orang pun bergabung.

"Dia menawarkan lagi, 'Bu, tolong, mumpung saya sudah bisa bantu. Karena terus terang, saya sudah menjadi Direktur Utama KJB Berau Batu Bara, di mana di situ, banyak pejabat-pejabat. Mumpung saya punya link'," kata Agustin.

Baca juga: Cerita Korban Dugaan Penipuan Olivia Nathania, Sambangi Rumah Nia Daniaty tapi Digembok


Surat Keputusan

Kuasa hukum para korban, Odie Hudiyanto, menilai Olivia Nathania dan Rafly Noviyanto Tilaar melakukan dugaan penggelapan, penipuan, dan pemalsuan surat dengan sangat rapi dan terstruktur.

Menurut Odie, tujuan dari semua ini agar para korban yakin untuk ikut serta dan memberikan uang kepada Olivia Nathania dan Rafly Noviyanto Tilaar.

"Oi (Olivia) memberikan SK (Surat Keputusan) pengangkatan CPNS, lengkap dengan NIP (Nomor Induk Pegawai) dan TMT (Terhitung Mulai Tanggal). Di situ jelas disebutkan golongannya, jabatannya, dan bagian apa," tutur Odie.

"Oi dan Raf berani membuat surat bodong dengan lambang garuda dan kop surat BKN dengan tanda tangan dari kepala BKN," kata Odie melanjutkan.

Untuk penyerahan Surat Keputusan, Odie mengatakan, Olivia dan suaminya memilih tempat yang terbilang cukup profesional.

"Yaitu, gedung bidakara. Dia punya tim berpakaian rapi. Tapi, tanpa menggunakan name tag," kata Odie.

Jual rumah hingga sawah

Harga yang ditaksir Olivia Nathania dan Rafly Noviyanto Tilaar bervariasi. Mulai dari Rp 25 juta hingga 156 juta.

Agustin mengatakan untuk mengikuti penawaran Olivia Nathania, korban lain sampai menjual rumah hingga sawah agar menjadi PNS.

Oleh karena itu, Agustin memohon agar uang yang telah masuk ke kantong Olivia Nathania segera dikembalikan.

"Terus terang uang itu jerih payah kami. Sulit cari uang di masa pandemi. Itu (korban) banyak yang gadai rumah, motor, jual sawah," ungkap Agustin.

"Tolong dikembalikan uang kami semua," ucap Agustin melanjutkan.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi