Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Deddy Corbuzier Curhat Soal Aplikasi Peduli Lindungi, Kenapa?

Baca di App
Lihat Foto
Podcast Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Deddy Corbuzier memiliki pengalaman yang mungkin juga dialami banyak orang lainnya sebagai pengguna aplikasi Peduli Lindungi.

Seperti diketahui, aplikasi ini menjadi hal wajib yang harus dimiliki di ponsel setiap individu untuk bisa masuk ke berbagai tempat selama pandemi Covid-19.

Baik di mal, kafe, bioskop, tempat komersial lainnya mewajibkan setiap individu melakukan scan barcode sebelum masuk. 

Dikutip dari website Covid19.go.id, aplikasi ini dikembangkan untuk membantu pemerintah melakukan pelacakan digital dengan tujuan menghentikan penyebaran virus corona.

Baca juga: Kagum Lihat Rumah Ahmad Dhani, Deddy Corbuzier: Kayak Film

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena itu, orang yang bepergian ke suatu tempat diwajibkan melakukan check in dari handphone masing-masing sebelum memasuki suatu tempat. Dan melakukan check out manual ketika sudah keluar. 

Sayangnya, karena terus aktif untuk melakukan pelacakan, aplikasi itu disebut membuat baterai handphone boros.

Ini juga yang dirasakan Deddy Corbuzier, dan diungkapkannya ketika mengundang Giring Ganesha sebagai tamu podcast.

"Tolonglah, aplikasi Peduli Lindungi, tolonglah, baterai android abis, (aplikasi) kagak mati bro," ujar Deddy.

"Mau enggak mau, habis nyalain harus di swipe up supaya mati," sambung Deddy.

Baca juga: Deddy Corbuzier Terkejut Apriyani Rahayu Mengaku Tak Tahu Arnold Schwarzenegger

Mendengar ucapan Deddy, Giring baru menyadari alasan baterai handphonenya juga cepat habis.

"Pantesan baterai gue abis mulu," sambung Giring.

Tidak itu saja, Deddy ternyata memiliki pengalaman kocak dengan aplikasi Peduli Lindungi.

"Gue pernah lupa log out. Ke mal gue lupa log out sampai jam 10 malem masih di mal, kacau," kenang Deddy disertai tawa.

Walaupun mengeluh tentang aplikasi tersebut, Deddy tetap merasa ini merupakan cara yang baik untuk melakukan pelacakan lokasi dan mengendalikan penyebaran virus corona.

"Tapi it's a good, ada jalan lah, mau enggak mau begitu," kata Deddy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi