JAKARTA, KOMPAS.com- Bercerita di depan Indro Warkop, YouTuber dan presenter Deddy Corbuzier mengaku mengalami hal serupa seperti yang kini dialami Warkop.
Bukan bicara konten, tapi logo dan simbol podcast miliknya ternyata juga diambil orang.
"Banyak yang enggak tahu, jadi di YouTube ada orang bikin podcast pakai nama Close The Door, dengan logo dan simbol yang sama," kata Deddy dikutip dari podcast Deddy Corbuzier.
Sadar akan hal itu, Deddy sampai sekarang masih memilih diam saja dan mengamati.
Tapi suatu saat, Deddy juga akan menghadapi orang yang telah memplagiat karyanya.
Baca juga: Tak Sembarangan, Ternyata Begini Isi Studio Podcast Deddy Corbuzier
"Saya masih diem aja sampai sekarang. Tapi suatu saat pasti akan saya sikat juga," ucap Deddy.
Sebagai orang yang mengalami hal serupa, Indro kemudian menyarankan Deddy untuk segera mengurus hal tersebut, dibanding nanti semakin besar.
"Menurut pengalaman gue, jangan diem," ucap Indro.
"Ketika nanti kemudian udah jadi gede, malah ribet, mending sekarang. Ya kalau lu bilang sikat, ya monggo sikat," sambung Indro.
Sebenarnya yang dipermasalahkan baik Indro ataupun Deddy bukan soal konten yang ditiru.
Baca juga: Kaget Giring Maju Capres 2024, Deddy Corbuzier: Apa Lebihnya Anda Dibandingkan yang Lain?
Deddy bahkan bercerita, sebelumnya Wendi juga sempat membuat konten parodi podcast miliknya.
Dia mengizinkan, karena sebelum disiarkan pada publik, Wendi meminta izin dan menunjukkan lebih dulu akan seperti apa parodi itu.
Begitu juga soal podcast yang ditiru. Deddy mengakui podcastnya sendiri dibuat setelah dia melihat podcast dari luar negeri.
Tapi yang dipermasalahkan di sini adalah nama merek. Penggunaan logo, simbol dan nama tanpa izin.
"Buat mereka yang enggak ngerti, contohnya podcast. Saya juga bukan orang podcast pertama, saya juga ngelihat dari luar negeri, macam-macam podcaster, saya tiru semua, alatnya, tapi Close the Door ini brand," kata Deddy.
"Iya ini yang orang harus tahu. Bahwa Warkop juga mungkin dia pelawak doang, tapi kebetulan brand Warkop ini kami daftarkan secara hukum dan itu brand," imbuh Indro.