Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Jarang Tersorot, Ini Kisah Haru Pemeran Pengganti Jackie Chan hingga Jet Li

Baca di App
Lihat Foto
Golden Harvest
Jet Li berperan sebagai Wong Fei-hung dalam film aksi Once Upon a Time in China 2 (1992).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Ada kisah haru di balik peran melegenda Jet Li sebagai Wong Fei Hung di film klasik Once Upon a Time in China.

Penonton boleh saja dibuat terkesan dengan akhir film, di mana Wong melawan musuh bebuyutannya di gudang dengan memindahkan tangga bambu.

Tapi sebagian besar tidak akan menyadari sebenarnya bukan Li yang melakukan pertarungan itu.

Ada tiga orang sekaligus menggantikan Li saat itu.

Hung Yan Yan, Ku Huan Chiu dan Tony Ling Chi Wah bertarung menggantikan Li setelah aktor tersebut mengalami cedera di kakinya sebelum syuting final.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diproduksi, disutradarai, serta ditulis oleh Wei Junzi, kisah itu akan terungkap dalam film dokumenter yang dibuatnya baru-baru ini.

Baca juga: Jet Li Dikabarkan Akan Masuk Daftar Hitam Pemerintah China

Film itu dibuat sebagai penghormatan kepada mereka yang berani terluka untuk merekam adegan aksi di film-film Hong Kong.

Di dalam film itu menampilkan potongan video di balik layar yang langka dari film kung fu dan wawancara dengan puluhan pemeran pengganti.

Termasuk koreografer aksi, sutradara dan bintang termasuk Sammo Hung, Donnie Yen dan, Tony Ching Siu tung serta Tsui Hark.

Sebagai sutradara, Wei menghabiskan dua tahun mencari hak untuk klip yang digunakan dalam film tersebut.

Baca juga: Sinopsis Once Upon a Time in China II, Aksi Jet Li Berantas Sekte White Lotus

Sambil merekam wawancara di berbagai tempat termasuk Hong Kong, Beijing, Foshan dan Hengdian.

Dia mengatakan mendapat ide untuk membuat Kung Fu Stuntmen setelah menghadiri makan malam Tahun Baru Imlek Asosiasi Stuntman Hong Kong pada tahun 2017.

"Saya melihat para pemeran pengganti veteran memancarkan banyak kebanggaan dan semangat heroik saat makan malam, "katanya.

"Tetapi ketua asosiasi, Chin Kar Lok, mengatakan kepada saya bahwa mereka sebenarnya kurang beruntung di usia tua,"lanjutnya.

Film yang disorot dalam dokumenter tersebut adalah film klasik Hong Kong lama yang dibuat sebelum munculnya efek khusus pascaproduksi dan aturan mengenai perlindungan kru film.

Dengan demikian, para bintang dalam film dokumenter tersebut berbagi bagaimana mereka mempertaruhkan nyawa dan anggota tubuh untuk mengambil gambar adegan laga.

"Kami mempertaruhkan hidup kami secara tidak masuk akal," kata Donnie Yen dalam film tersebut, menjelaskan bagaimana dia bertindak seperti pemberani selama paruh pertama karirnya.

"Untuk menunjukkan bahwa saya yang terbaik di dunia dalam kung fu, saya melakukan banyak hal bodoh. Tanpa memakai pelindung, saya akan meminta (lawan saya di film) untuk (sebenarnya) memukul saya," kata Donnie.

Sementara bintang laga mendapatkan banyak pujian untuk adegan mereka, kontribusi pemeran pengganti tidak diperhatikan, kata aktor Hong Kong Eric Tsang Chi Wai dalam film dokumenter tersebut.

Dia mengutip sebagai contoh Proyek A, klasik 1983 di mana Jackie Chan harus melompat dari menara jam setinggi 15 meter dan jatuh melalui beberapa terpal untuk mencapai tanah.

"Tidak ada yang pernah mencoba aksi ini sebelumnya, jadi stuntmen harus mencobanya terlebih dahulu. Chan melompat setelah para stuntman baik-baik saja (setelah melakukan itu)," kata Tsang.

"Penonton tidak tahu ini. Mereka hanya ingat bagaimana Chan mempertaruhkan nyawanya dalam membuat adegan itu," lanjut Tsang.

Yuan Wu, anggota tim stuntman Sammo Hung, ingat dirinya pingsan di tempat saat membuat Long Arm of the Law (1984) setelah jatuh dari lantai lima pusat perbelanjaan ke arena seluncur es tanpa penyangga apapun.

Film aksi Hong Kong mengalami masa kejayaannya antara tahun 1970-an dan 1990-an, periode di mana mereka menyumbang dua pertiga dari produksi bioskop kota, kata Wei.

Dia menjelaskan itu adalah saat-saat berbahaya bagi para pemeran pengganti dan yang mengikuti teriakan sutradara saat mengatakan "cut" di lokasi syuting sering kali berupa panggilan untuk membantu para pemeran pengganti dan, terkadang, sirene ambulans.

"Tanpa tindakan perlindungan di set, kemungkinan cedera sangat tinggi," kata Wei.

Oleh karena itu, para pemeran pengganti ini memalsukan pekerjaan mereka untuk mendapat perlindungan asuransi.

"Jadi pemeran pengganti akan memalsukan pekerjaan mereka. Seperti mengatakan mereka adalah guru seni bela diri, untuk mendapatkan perlindungan asuransi, atau dirawat oleh kakak laki-laki di tim jika mereka terluka," imbuhnya.

Tugas para pemeran pengganti ini sempat tak berjalan mulus ketika Bruce Lee meninggal dunia. Selama lima tahun mereka hampir tak dipekerjakan.

Pekerjaan mereka mulai bangkit ketika Jackie Chan mulai terkenal di akhir 1970 lewat Snake in the Eagle's Shadow dan Drunken Master. Kemudian disusul sukses dari Jet Li.

Sayang, ketika Wei mencoba merekam kehidupan stuntmen saat ini di filmnya, mereka semua menolak usahanya.

"Seperti tentara, mereka hanya ingin diri mereka yang terbaik dan paling heroik ditampilkan ke publik," katanya.

Film dokumenter ini berakhir dengan catatan yang menjanjikan, menunjukkan bagaimana Asosiasi Stuntman Hong Kong melatih anggota mudanya.

Wei percaya masa depan film aksi Hong Kong terletak di daratan Cina.

"Ditambah dengan banyaknya olahragawan profesional dan praktisi wushu di daratan, pengalaman dan keterampilan bertahun-tahun yang dikumpulkan oleh pembuat film aksi Hong Kong akan mengukir masa depan yang sejahtera,” kata Wei

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: asiaone.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi