JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu ciri khas presenter dan model Enzy Storia adalah sikapnya yang terlihat periang dan mudah tertawa.
Hal itu terlihat saat Enzy menjadi presenter atau tampil di berbagai acara di layar kaca Tanah Air.
Namun, di balik sifat periangnya, Enzy menyimpan cerita yang cukup sedih.
"Aku sudah kebiasaan, ketika dulu aku nangis dimarahi, semakin aku nangis semakin aku dimarahi. Jadi aku stop merasa sakit ketika aku berhenti nangis," kata Enzy dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Enzy Storia Sempat Ingin Mati di Usia 9 Tahun, Apa Masalahnya?
Kebiasaan tersebut membuat presenter berusia 29 tahun itu selalu terlihat ceria dan lebih memilih menyimpan kesedihannya sendiri.
"Aku tuh cengeng, tapi aku bisa jadi ceria banget, karena kalau aku merasakan sakit ya harus ditahan," ujar Enzy.
"Aku bisa jadi marah, galak, tapi aku tahu, dimarahi dan digalakkin itu enggak enak dan nyakitin. Jadi aku marah mendem. Aku enggak bisa omong ke orang apa yang aku rasain benar-benar," lanjutnya.
Di masa lalu, Enzy kerap menerima perundungan dan ejekan dari teman-temannya.
Baca juga: Kala Terpuruk, Enzy Storia Pernah Tinggal di Rumah Petakan dan Dibully Bule Kampung
Sekian masalah yang kian berat sempat membuat Enzy putus asa.
Bahkan, Enzy senpat berkeinginan meninggal dunia ketika usianya 9 tahun.
Meski begitu, pengalaman pahit Enzy di masa lalu berbuahkan hasil yang manis baginya di masa depan.
Enzy kemudian memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 2009 sebagai seorang model.
Baca juga: Cerita Sedih Enzy Storia Berpisah dengan Ayahnya di Usia 6 Tahun, Belum Bertemu Lagi sampai Kini
Ia mulai dikenal setelah bermain dalam Republik Twitter sebagai Nadia Cahyadi.
Kesuksesan karier Enzy memuncak ketika ikut membintangi sinetron Ganteng Ganteng Serigala sebagai vampir bernama Amel.