Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Obrolan Deddy Corbuzier, dari UU ITE hingga Podcast Close The Door

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@mastercorbuzier
Deddy Corbuzier edukasi Propeksos setelah layangkan somasi padanya.
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara dan YouTuber Deddy Corbuzier menjadi tamu dalam kanal YouTube Nikmir Crazy REAL.

Dalam perbincangan dengan Nikita Mirzani, Deddy Corbuzier bercerita ihwal acaranya Hitam Putih, Undang Undang ITE, hingga podcastnya Close The Door.

Kompas.com merangkum obrolan Deddy Corbuzier dengan Nikita Mirzani sebagai berikut:

Baca juga: Curhat soal Somasi ke Nikita Mirzani, Deddy Corbuzier: Sekarang Enggak Bisa Bercanda dengan Bebas

1. Alasan tak undang artis atau sosok alay di Hitam Putih

Deddy Corbuzier membongkar alasan tak mau mengundang artis atau sosok alay dalam acaranya di Hitam Putih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Nikita Mirzani, gara-gara itu ia sempat dicap sebagai artis sombong. Padahal Deddy memiliki pandangannya sendiri.

“Dulu kenapa di Hitam Putih gue enggak mau ada alay-alayan atau misalnya sorry nih artis yang gue anggap ngalay banget, gue enggak mau, kenapa? dan gue anti banget. Sampai kan banyak artis-artis ngomong wah gue sombong banget, belagu banget,” kata Deddy Corbuzier dalam YouTube Crazy Nikmir REAL dikutip Kompas.com, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Deddy Corbuzier Disomasi, Nikita Mirzani: Laporin Aja Langsung ke Polisi

“Gini, karena kalau diundang ke Hitam Putih mereka harus jadi alay, mereka datang harus joget-joget dulu, lu ngertilah, gue enggak mau itu ada,” tambah Deddy.

Deddy berujar tak ada yang bisa dikulik ketika menghadirkan artis atau sosok alay dalam televisi.

Hal itu jelas berbeda saat dia mengundangnya di YouTube yang bisa berbicara tentang apa pun.

Baca juga: Jawaban Deddy Corbuzier jika Ada Brand Besar Beli Podcastnya

2. Bahas UU ITE

Dalam kesempatan itu, Deddy Corbuzier juga dimintai pandangannya tentang Undang Undang ITE.

Di situ Deddy mengatakan bahwa UU ITE masih dibutuhkan asalkan kasus yang dilaporkan bisa ditelaah lebih dalam.

“Kalau dihilangkan, tidak, tapi kalau dilihat kasusnya apa, boleh. Karena kalau dihilangkan bahaya banget,” kata Deddy Corbuzier.

Baca juga: Ingatkan Konten Kreator, Deddy Corbuzier: Jangan Takut Bicara

“Cuman kan kasus-kasus tertentu harus dipertimbangkan, kasus apa sih yang boleh masuk, yang enggak seperti apa. Karena banyak yang ambigu, komedi aja, gini deh, Dani itu komika difabel, dia ngejokes tentang difabel, kena lho. Padahal dia difabel,” tutur Deddy Corbuzier.

Deddy menyayangkan bahwa hal-hal yang berbau komedi bisa terjerat Undang Undang tersebut lantaran adanya ketersinggungan.

“Harusnya orang bisa membedakan antara ekspresi komedi dan ketersinggungan. Kalau misalnya target enggak ada ketersinggungan sebenarnya orang juga tahu kok," kata Deddy.

Baca juga: Propeksos Batalkan Somasi, Deddy Corbuzier: Kalau Mau Melakukan Sesuatu, Pikir-pikir dulu

3. Tidak mau menjual podcastnya jika dibayar besar

Ayah satu anak ini mengaku tidak ingin menjual podcastnya, Close The Door, jika mendapat tawaran harga yang cukup besar.

Untuk diketahui, kanal YouTube Deddy Corbuzier saat ini memiliki 16 juta subscriber.

“Kayaknya enggak deh (dijual podcast-nya) karena saya sudah dapat angka yang fantastis,” kata Deddy.

Baca juga: Dicap Sombong, Deddy Corbuzier Bongkar Alasan Tak Undang Artis atau Sosok Alay ke Hitam Putih

“Karena gini, kalau dibilang brand besar mau beli apa sebagainya, dilepas enggak? Ada dua hal, pertama seberapa besar, kedua seberapa keterlibatannya nanti,” lanjutnya.

Deddy pun tak mau nanti karyanya digunakan untuk hal-hal yang tidak ia ketahui.

“Karena kalau keterlibatannya besar, selesai saya, mendingan enggak usah (dijual). Nanti begitu ini, punya hidden agenda untuk menaikkan siapa,” ungkap Deddy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi