Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Klaim Squid Game Sukses gara-gara Manipulasi Chart, Penulis Asal Jepang Ini Banjir Kritikan

Baca di App
Lihat Foto
KoreaHerald.com
Serial Netflix, Squid Game
|
Editor: Fitri Nursaniyah

JAKARTA, KOMPAS.com - Squid Game yang tayang perdana pada 17 Oktober ternyata masih jadi perbincangan hangat pencinta drama di media sosial.

Permainan anak-anak dalam drama Squid Game bahkan marak diikuti oleh pemirsa.

Dua di antara enam permainan yang paling populer adalah lampu hijau lampu merah dan permen dalgona.

Baca juga: Squid Game dan Lee Jung Jae Masuk Nominasi Gotham Independent Film Awards 2021

Namun, di tengah tingginya popularitas Squid Game, seorang penulis artikel dari sebuah media Jepang mengklaim bahwa drama tersebut sukses karena manipulasi chart.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layaknya, tangga lagu K-Pop, Naoko Yamamoto mengklaim bahwa peringkat drama Squid Game di layanan streaming Netflix merupakan hasil rekayasa.

Dilansir Koreaboo, Jumat (22/10/2021), klaim tersebut dirilis dalam sebuah artikel media ekonomi Jepang, Modern Business.

Baca juga: Situs Streaming Video Asal China Dituding Jiplak Squid Game

Yamamoto membeberkan tiga alasan mengapa drama Squid Game tidak membuat orang Jepang kecanduan.

Dalam artikelnya, Yamamoto mengakui bahwa jumlah penayangan drama Squid Game di Jepang memang cukup tinggi.

Namun, bagi dia, mayoritas penonton justru tidak memberikan repsons yang baik pada Squid Game.

Baca juga: Squid Game Sukses, Jung Ho Yeon Dapat Banyak Tawaran Iklan

Hal ini terlihat dari artikel soal Squid Game hasil publikasi media Jepang yang rata-rata mendapatkan kurang dari 100 komentar.

"Ini (komentar) merupakan indikasi tingkat minat yang dimiliki orang-orang," kata Yamamoto.

Alasan kedua, dari minimnya respons orang Jepang terhadap artikel soal Squid Game, ia menyimpulkan bahwa peringkat drama dapat dimanipulasi.

Baca juga: Ucapan Kakek di Squid Game, Oh Young Soo Buat Mijoo Lovelyz Menangis, Kenapa?

Menurutnya, Korea Selatan memiliki kemampuan untuk memanipulasi chart.

"Seperti yang mereka lakukan dengan K-Pop," kata dia.

Alasan ketiga, Yamamoto menyebut bahwa drama dengan tema permainan mematikan bukan hal baru bagi industri hiburan Jepang.

Baca juga: Squid Game Sukses, Netflix Disebut Raup hingga Rp 12,5 Triliun

Jepang memiliki Kaiji dan Battle Royale yang mirip dengan Squid Game.

Namun sayangnya dua karya tersebut kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat global.

Publikasi Yamamoto di Modern Business langsung diserbu kritik netizen Korea.

Mayoritas dari mereka menyebut bahwa Yamamoto iri pada kesuksesan drama Squid Game.

Baca juga: Squid Game Tadinya Akan Dibuat Jadi Film Panjang

"Mereka selalu mengatakan Korea Selatan tidak punya uang dan tidak berharga, tetapi setiap kali sesuatu yang besar terjadi, mereka yang pertama kali mengatakan Korea Selatan menggunakan uang untuk memanipulasi grafik," tulis seorang netizen.

"Mereka sudah berusaha rendah diri karena kesuksesan kami di Billboard Music Awards dan Oscar, sekarang karena drama kami sukses, mereka tidak tahan lagi bukan? Hahaha," tulis netizen lain.

Sebagai informasi, Squid Game merupakan drama orisinal Netflix berjumlah sembilan episode yang berhasil menarik 111 juta penonton di seluruh dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Koreaboo
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi