Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Bimbim Slank: Sikap Politik Gue Waktu 1997 dan 2021 Tidak Bisa Disamakan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA GITA
Bimbim Slank saat jumpa pers Konser TNDMT Glenn Fredly Untuk Slank di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penabuh drum Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, menjawab mengenai seseorang yang kerap kali mengomparasi album bandnya yang dulu dan sekarang.

Bimbim Slank berujar, seiring dengan berjalannya waktu, dunia berputar dan tentunya itu berdampak pada album Slank.

Baca juga: Kunjungi Abbey Road Studios, Bimbim Slank: Oh, Slankers Tuh Gini Rasanya

Sebab, kata Bimbim, Slank menelurkan sebuah lagu berdasarkan kegelisahan yang terjadi di lingkungan masyarakat, baik itu cinta maupun sosial politik.

"Justru gue maunya berubah, eksplorasi terus yang baru. Bersikap terus. Sikap politik gue di tahun 1997 sama 2021 jelas enggak bisa disamakan. Musuhnya beda, kondisinya beda," kata Bimbim seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Eventori.id, Minggu (24/10/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentolan grup band rock Slank itu berujar, ada beberapa lagu yang masih terus didengar di zaman digital seperti ini salah satunya seperti "Kamu Harus Pulang" pada album Generasi Biru.

Baca juga: Bimbim Slank: Kita Enggak Keluarin Album Malah Kayak Sakau

"Tapi, ada beberapa lagu seperti 'Hey Bung!' sudah enggak relevan lagi sekarang ini," ucap Bimbim.

Mengenai kritik terhadap pemerintah, Bimbim merasa Slank hingga saat ini masih lantang untuk bersuara.

"Sampai hari ini, gue rada kita masih galak kok soal keseimbangan, soal kritik. Cuma kadang ada beberapa orang yang sudah terpaku di masa itu, enggak move on, mereka enggak mau dengar (album-album baru Slank)," ucap Bimbim.

Baca juga: Cerita Makki Nyaris Jadi Bassist Slank dan Perjuangannya Mendirikan Ungu

Adapun lagu-lagu Slank yang berisi kritik pedas terhadap pemerintah Indonesia seperti "Siapa Yang Salah", " Seperti Para Koruptor", "Gossip Jalanan", hingga "Aktor Intelektual".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi