Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Indro Ungkap Kebiasaan Dono yang Tampil Berdasarkan Teks di Warkop DKI

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar YouTube MOP Channel
Indro Warkop
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Indrodjojo Kusumonegoro atau biasa dikenal dengan Indro Warkop membongkar kebiasaan Dono di grup lawaknya.

Dono adalah otak di balik semua kelucuan komedi yang dihadirkan Warkop DKI.

Namun, Dono juga memiliki ciri khas sebagai komedian yang tak bisa tampil secara spontan karena harus selalu berdasarkan teks skenario.

"Sebetulnya kalau boleh jujur, ide yang paling banyak itu Dono. Karena gini, karena dia itu text book banget, dia enggak bisa kalau disuruh spontan," kata Indro seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Sule, Minggu (31/10/2021).

Baca juga: Alasan Indro Warkop Doyan Makan Singkong Goreng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya komedi berdasarkan naskah ini sebenarnya yang menjadi cikal-bakal dari stand up comedy.

Dono selalu mengeluarkan keresahan di dalam pikirannya ke dalam tulisan untuk kemudian dibawakan bersama Warkop DKI.

"Makanya kami sebetulnya memang sudah ada stand up-nya sejak dulu karena semua keresahan Dono dikeluarin bahkan kadang-kadang celetukannya Kasino juga dari Dono," ucap Indro.

Sementara itu, Kasino memiliki peran sebagai pimpinan dari Warkop DKI.

Baca juga: Indro Warkop Cerita Pertengkaran Masa Lalu Dono dan Kasino hingga Royalti Warkop DKI

Berkat kepemimpinannya yang apik, nama Warkop DKI masih tetap dikenal bahkan sampai generasi sekarang.

"Kalau Mas Kasino di Warkop itu lebih ke pimpinan, leadership-nya kuat banget. Karena leadership-nya itu, sekarang kan tinggal aku, aku percaya banget kenapa sampai sekarang masih eksis ya itulah hasil strateginya Mas Kasino," kata pria berusia 63 tahun tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi