Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Setelah Unreal Engine, Upie Guava Garap Video Musik dengan Teknologi VR

Baca di App
Lihat Foto
Dok. JTZ
Sutradara Upie Guava terus mengeksplorasi teknologi untuk bidang sinema. Setelah sukses dengan Unreal Engine, Upie kini menggarap video klip dengan teknologi Virtual Reality (VR).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Upie Guava tak pernah berhenti dalam mengeksplorasi teknologi untuk bidang sinema.

Setelah sukses dengan teknologi Unreal Engine di video musik "Be With You" milik Armand Maulana, Upie kini mengeksplorasi Virtual Reality atau VR.

Sutradara berusia 44 tahun ini menerapkan teknologi VR di dalam video musik lagu "Lestari (Life We Can't Waste) dari Journey to Zero atau JTZ.

Baca juga: Dituding Aji Mumpung Saat Mayang Buat Video Musik, Ini Kata Ayah Vanessa Angel

Proyek Journey to Zero sendiri diisi oleh musisi-musisi muda Indonesia, yaitu Nikita Dompas, Anda Perdana, Faye Risakotta, dan Herald Genio.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upie Guava berharap video musik "Lestari (Life We Can't Waste)" bisa memberikan pengalaman baru yang unik bagi masyarakat Indonesia.

Lewat video klip ini Upie dan JTZ ingin mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim.

Baca juga: Garin Nugroho Terpukau Video Musik Animasi Karya Siswa SMK di Balinale International Film Festival 2021

"Saya ingin video ini selain bisa menghibur penonton dengan pengalaman unik, juga berbagi informasi mengenai isu global yang sedang kita hadapi serta upaya penanggulangannya dalam aktivitas keseharian kita," kata Upie dalam keterangan pers tertulis, Rabu (24/11/2021).

Senada dengan Upie Guava, Nikita Dompas selaku music director di proyek ini berharap pesan dalam video klip ini bisa sampai kepada generasi muda.

Dengan dimulai dari hal-hal kecil, isu pemanasan global dan perubahan iklim ini bisa dilawan.

Baca juga: Comeback, Monsta X Rilis Video Musik Rush Hour

"Dan kami tuangkan melalui lagu agar semua orang terutama generasi muda mulai start action dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian kita," kata Nikita.

"Lestari (Life We Can't Waste)" juga memiliki nilai unik karena memadukan tiga bahasa dalam balutan liriknya.

"Yang menarik dari lagu Lestari (Life We Can’t Waste) ini adalah penggunaan tiga bahasa, yaitu Bahasa Dayak Ngaju, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia, untuk menunjukkan bahwa kearifan lokal kita bisa menjadi solusi permasalahan global," kata Nikita.

Baca juga: Rich Brian Rilis Singel dan Video Musik New Tooth

Video musik "Lestari (Life We Can't Waste)" sudah dirilis di platform YouTube sejak 21 November lalu.

Perilisan pada 21 November sengaja dipilih karena bertepatan dengan Hari Pohon Sedunia.

Video musik "Lestari (Life We Can't Waste)" dapat disaksikan lebih maksimal lewat pengalaman 360 derajat dengan menggunakan alat VR.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi