Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Rhoma Irama Cerita Konflik Besar yang Pernah Terjadi antara Musik Dangdut dan Rock

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Rhoma Irama Ofiicial
Penyanyi dangdut Rhoma Irama yang berjuluk Raja Dangdut
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com – Genre musik rock dan dangdut saat ini menjadi aliran musik yang terkenal di Tanah Air.

Namun, dua genre itu ternyata memiliki sejarah yang kelam dalam sejarah perkembangannya di Tanah Air.

Pada era 1970-an, musisi rock dan dangdut kerap berkonflik. Kisah itu diceritakan oleh pedangdut senior Rhoma Irama lewat kanal YouTube miliknya.

“Jadi, waktu itu memang ada perseteruan dahsyat antara rock sama dangdut. Kenapa saya bilang dahsyat? Karena itu sampai (main) fisik,” kata Rhoma Irama, dikutip dari kanal YouTube Rhoma Irama Official, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Rhoma Irama Cerita Saat Musik Rock dan Dangdut Pernah Berselisih sampai Dilempari Batu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik antara musisi rock dengan dangdut, menurut Rhoma, berawal saat gitaris Giant Step, Benny Soebardja, mengatakan dangdut sebagai “musik tai anjing”.

Pernyataan itu kemudian dimuat dalam majalah Aktuil. Padahal, musik dangdut saat itu sedang di puncak popularitasnya.

Sebagai pedangdut, Rhoma Irama pun tidak senang mendengarkan pernyataan Benny Soebardja.

Oleh karenanya, Rhoma membalas dengan mengatakan musik rock adalah “terompet setan”.

“Jadi, waktu itu dia (Benny Soebardja) bilang, menurut majalah itu, Benny bilang ‘dangdut musik tai anjing’. Itu bunyinya. Gue kan komandan dangdut, gue marah dong. ‘Rock terompet setan'. Dari situ, terjadilah (perselisihan),” tutur Rhoma Irama.

Setelah itu, perselisihan terjadi sampai ke level penggemar.

Baca juga: Rhoma Irama Terkagum-kagum Tahu Nama Asli Baim Wong

Musisi rock dan dangdut barulah akur pada tahun 1987 sampai 1988.

Rhoma Irama bercerita, musisi beda genre itu berdamai lewat pertemuan yang digagas oleh Yapto Soerjosoemarno.

"Mas Yapto membuat satu pertemuan rock dan dangdut, God Bless dan Soneta hadir sebagai representatif. Kami melepas merpati bersama. Alhamdulillah, sejak itu sampai saat ini enggak ada lagi (perseteruan)," tutur Rhoma Irama.

Namun, perseteruan antara musisi rock dan dangdut juga berbuah manis.

Baca juga: Rhoma Irama dan Camelia Malik Nostalgia Main Film Bareng hingga Jaga Kehormatan

Rhoma Irama kemudian mengangkat cerita konflik itu lewat sebuah film yang berjudul Menggapai Matahari dengan aktor Ikang Fawzi sebagai pemeran antagonis.

Dalam film tersebut, Ikang Fawzi berperan sebagai Benny Compo, seorang rocker yang bertekad menenggelamkan musik dangdut Rhoma Irama dengan membawakan lagu-lagu rock dan menebarkan budaya asing.

Sebagai informasi, Menggapai Matahari adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1986 dan disutradarai oleh Wahab Abdi.

Baca juga: Ikang Fawzi: Kalau Enggak Ada Rhoma Irama, Saya Benar-benar Batal Menikah

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi