Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ketika Anji Putuskan Berhenti Bersikap Kritis

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Adiez Gilang
Artis musik Erdian Aji Prihartanto atau Anji berbincang dengan pembawa acara Gilang Dirga.
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji memutuskan untuk berhenti bersikap kritis dalam menanggapi hal-hal viral di media sosial.

Anji merasa dirinya sudah harus memutuskan hal itu setelah terjerat kasus penyalahgunaan narkoba.

Pasalnya, sasaran hujatan netizen kini mulai mengarah kepada istrinya, Wina Natalia.

Oleh sebab itu, pelantun lagu "Dia" ini pun memilih untuk diam dan tak banyak lagi berkomentar.

Baca juga: Anji Sebut Hukum Indonesia Terkadang Dipengaruhi Komentar Netizen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut penjelasan Anji soal pilihannya itu:

1. More love, less hate

Anji mengaku lebih menjaga perkataannya di media sosial agar Wina Natalia lebih tenang.

"Kalau sekarang tuh gue lagi ngejaga postingan gue, ngejaga kalimat-kalimat gue, kayak gue tulis di Instagram gue, more love less hate," kata Anji seperti dikutip Kompas.com dari YouTube V Entertainment, Senin (27/12/2021).

Selain itu, mantan vokalis Drive ini memilih untuk fokus membahas karya-karyanya saja.

Baca juga: Takut Anji Berkomentar Kritis Lagi, Wina Natalia Hanya Bicara Berita-berita Lucu

2. Berita ringan

Sejalan dengan keputusan Anji, Wina Natalia pun sudah tak lagi membicarakan hal-hal viral.

Wina mulai sering membahas berita-berita lucu dan ringan.

Semua itu agar Anji tak memberikan komentarnya.

3. Hukum

Menurut Anji, hukum di Indonesia biasa dipengaruhi oleh komentar netizen.

Baca juga: Keluar dari Rehabilitasi Narkoba, Anji Memilih Berhenti Bersikap Kritis

Hal ini memiliki dua dampak, yakni positif dan negatif.

Positifnya, dengan ramainya komentar netizen di dunia maya sebuah kasus yang awalnya tak terendus bisa jadi perhatian nasional.

"Tapi bahayanya belum tentu besarnya arus yang diomongin itu benar. Ketika kita misalnya membenci seseorang karena arus besar, mainstream, dan seolah orang ini salah, kita bisa jadi menyalahkan dia, padahal belum tentu," kata Anji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi