JAKARTA, KOMPAS.com- Pasangan Rey Utami dan Pablo Benua ungkap kekecewaan terhadap salah satu penyedia jasa pemesanan hotel dan vila.
Ini karena vila di wilayah Badung, Bali yang mereka pesan melalui aplikasi tersebut ternyata sudah kosong selama dua tahun.
Hal itu dibenarkan oleh penjaga vila tersebut, seperti terlihat dalam video yang diunggah di akun Instagram @reyutami.
"Sudah tahun kedua (tutup)," kata petugas dalam video tersebut.
Terlihat dari video dan foto yang diunggah Rey, vila tersebut sudah tampak kosong.
Bahkan dari depan sudah terlihat berantakan dan seperti lama tak terawat.
"Sangat mengejutkan sekali gue menemukan vila tersebut, seperti rumah hantu, seperti rumah di film-film hantu, tidak terurus, hancur," kata Pablo.
"Kacaulah pokoknya, itu tempat benar-benar hancur, sehancur-hancurnya," sambungnya.
Rey dan Pablo lebih kecewa karena ternyata keluhan mereka tak mendapat tanggapan dari pihak customer service aplikasi tersebut.
"Sampai Detik ini tidak ada tanggapan yang menurut kami menjadi Solusi," tulis Rey di akun Instagram-nya.
Awalnya Pablo diminta menunggu selama 1 hingga 2 menit, tapi sampai dua kali menghubungi customer service, tidak juga ada jawaban atau solusi yang ditawarkan.
Baru 30 menit kemudian Pablo dihubungi dan dijanjikan akan hubungi oleh manajer mereka, tapi itu juga tak kunjung terwujud.
Pablo menegaskan, dalam hal ini bukan uang yang dia permasalahkan, melainkan pelayanan dan tanggung jawab penyedia jasa tersebut kepada konsumen.
"Bukan masalah uang, gue tidak akan mempermasalahkan uang tersebut, karena uang tersebut menurut gue enggak seberapa," kata Pablo.
"Tapi cara untuk pelayanan yang dilakukan customer service-nya, " sambungnya.
Rey dan Pablo akhirnya memilih untuk menginap di vila lainnya dan masih belum ada kejelasan tentang nasib mereka dari vila sebelumnya.