JAKARTA, KOMPAS.com- Influencer dokter Tirta menceritakan kejadian dirinya diteror pinjaman online (pinjol).
Padahal, ia tidak merasa pernah meminjam uang melalui pinjol.
Didatangi debt collector
Melalui Twitter, dokter Tirta mengatakan bahwa ada orang yang mengaku sebagai debt collector mendatangi rumah orangtuanya di Solo, Jawa Tengah.
Dokter Tirta dituding tak membayar tagihan pinjaman online.
“Today ada orng ngaku pinjol sebuah produk nyamperi orang tua saya. Mengatakan saya ga membayar tagihan," tulis dokter Tirta dikutip Kompas.com dari Twitter @tirta_cipeng, Senin (31/1/2022).
Minta bukti
Sejauh ini Dokter Tirta mengaku tak pernah berurusan dengan pinjaman online.
Ia lantas menegur debt collector tersebut hingga meminta bukti terkait pinjaman online itu.
“Saya cuma tantang aja, kalo bener saya pinjem, saya mau ke kantor penyedia jasa tsb bersama tim legal saya. Oknum mundur trratur, tapi smpt foto2 rumah," tulis dokter Tirta.
Baca juga: Tak Pinjam Uang tapi Dituding Tidak Bayar Tagihan Pinjol, Dokter Tirta: Ada yang Pakai KTP Saya
Curiga KTP-nya dimanfaatkan
Dokter Tirta mengatakan, bahwa debt collector yang datang ke rumahnya hanya memiliki data alamat rumah sesuai KTP.
Sehingga dari sinilah ia curiga KTP-nya dimanfaatkan untuk penipuan.
“Padahal saya ga pinjem uang dkk. Artinya ada yg pe ktp saya buat pinjem / emang ktp saya tersebar dan dijadikan sasaran oknum penipu ngaku pinjol," ungkap dokter Tirta lagi.
Baca juga: Jerinx Bantah Klaim Adam Deni dan Siap Minta Dokter Tirta Jadi Saksi di Persidangan
Orangtua masih trauma
Meski tak mengalami kerugian materi atas kasus tersebut, dokter Tirta mengaku bahwa orangtuanya mengalami trauma atas kejadian ini.
"Saya masih menunggu itikad baik penyedia pinjol untuk investigasi. Sejauh ini mreka kooperatif, karena tergolong jasa besar," tuturnya.
Peringatkan publik agar hati-hati
Atas kejadian tak mengenakan ini, dokter Tirta memperingatkan publik agar berhati-hati.
Apalagi saat menghadapi orang yang tidak dikenal datang ke rumah.
“Hati2 kawan2, data kita ga aman, dan efeknya terasa. Orng bisa nyamperin rumah kita dan bisa ganggu rumah / ngaku2 untuk berbuat jahat," ucap Tirta lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.