KOMPAS.com – Setelah hiatus lebih dari setahun, serial televisi (TV) Killing Eve kembali hadir. Sebanyak delapan episode akan ditayangkan sepanjang musim empat serial ini.
Killing Eve adalah serial asal Britania Raya yang diadaptasi dari novel berseri dengan judul Codename Villanelle karya Luke Jennings.
Secara keseluruhan, serial TV bergenre thriller spionase itu bercerita tentang pengejaran pembunuh psikopat bernama Villanelle (diperankan oleh Jodie Comer) yang juga merupakan antek sindikat kejahatan The Twelve oleh agen MI5 Eve Polastri (Sandra Oh).
Meski kerap terlibat dalam aksi kucing-kucingan, kedua karakter tersebut terobsesi satu sama lain, baik secara fisik maupun emosi.
Sejak dirilis perdana pada 2018, Killing Eve sudah menuai pujian dari para pencinta dan kritikus film. Sebab, selain dibangun di atas plot yang unik dan menegangkan, serial ini juga dihiasi dialog-dialog bermuatan komedi gelap.
Ulasan dan rating Killing Eve pun terbilang baik. Pada laman agregator Rotten Tomatoes, misalnya, musim pertama serial ini menyabet skor 96 persen, musim kedua 92 persen, dan ketiga 80 persen.
Bukan itu saja, serial TV yang diproduksi Sid Gentle Films itu juga sempat menyabet predikat sebagai drama TV terbaik pada ajang Golden Globes 2019 dan 2020.
Plot lambat, tapi penuh semangat
Episode pertama Killing Eve musim keempat mengudara di Mola, Minggu (28/2/2022). Meski plotnya lambat, jalan cerita dan aksi para tokohnya masih terasa penuh semangat. Ketegangan pun sudah terasa pada dua menit pertama premiere. Tampak sosok misterius mengendarai sepeda motor Ducati melewati jalan-jalan kecil yang dipenuhi poster politik.
Begitu tiba di sebuah bangunan yang ternyata merupakan kantor Konstantin (Kim Bodnia), sosok dengan setelan berbahan kulit dan berpostur gagah itu menghajar dua petugas keamanan gedung.
Untuk diketahui, Konstantin merupakan antek The Twelve sekaligus pelindung bagi Villanelle. Namun, dengan kelicikannya, ia berhasil memenangkan kontes pemilu setempat dan duduk di kursi wali kota.
Usai melumpuhkan dua petugas tadi, pengendara misterius itu lantas masuk ke dalam gedung untuk mencari ruang kerja Konstantin. Begitu ruangan ditemukan, sosok tersebut langsung mengeluarkan senjata api cukup besar dan mengarahkannya ke Wali Kota yang terlihat sedang bersantai dengan asistennya.
Konstantin tidak takut karena mengira sosok tersebut adalah Villanelle yang sedang iseng. Namun, begitu helm dilepas, rupanya pengendara misterius yang tampil sejak awal penayangan Killing Eve musim keempat adalah Eve.
“Apa? Eve? Bagaimana kau bisa menemukanku?” tanya Konstantin dengan nada meremehkan.
Melihat respons demikian, Eve kesal dan menembak tangan kiri Wali Kota serta menghujaninya dengan pertanyaan terkait keberadaan The Twelve, termasuk anggota baru yang bernama Helen (Camille Cottin).
Sentuhan berbeda
Penggemar Killing Eve mungkin sedikit kecewa dengan episode pertama musim keempat. Terlebih, bagi mereka yang mengharapkan titik terang usai Eve dan Villanelle berpisah di London Bridge pada episode terakhir musim ketiga.
Namun, hal tersebut tak lantas membuat Killing Eve musim keempat tidak layak untuk ditonton. Pasalnya, banyak sentuhan berbeda nan menarik terdapat pada musim ini.
"Pada awal musim 4, Eve berada di tempat yang sangat berbeda. Begitu juga dengan Villanelle. Pasalnya, mereka menemukan jati diri masing-masing. Saya benar-benar ingin mengubah Eve, terutama untuk musim final ini. Selain itu, Eve dan Villanelle akan terlihat dalam situasi sesuai harapan penonton selama ini,” kata Oh, seperti dikutip dari Cosmopolitan, Kamis (24/2/2022).
Untuk set, Killing Eve musim keempat tidak lagi mengambil latar Kota London, tetapi sebuah kota kecil di Rusia. Perubahan kontras juga terjadi pada penokohan dan plot. Villanelle, misalnya, tampil dengan persona baru sebagai wanita religius bernama Nelle Petrova. Ia pun aktif dalam komunitas gereja.
Meskipun tidak benar-benar percaya pada Tuhan, Villanelle yakin keputusannya tersebut dapat mengubah stigmanya selama ini. Lagi pula, hanya dengan cara itu, ia bisa menarik kembali simpati Eve padanya. Villanelle sangat ingin Eve melihat bahwa dia bukan monster dan bagian dari The Twelve lagi.
Di sisi lain, Eve semakin dibuat beringas secara karakter. Ia menjadi lebih pemarah dan keras. Kesan ini terlihat pada adegan penembakan Konstantin. Kemampuannya dalam memata-matai pun semakin meningkat. Secara alur cerita, motif Eve pada musim ini masih sama, yakni menghancurkan The Twelve.
Selain Villanelle dan Eve, daya tarik Killing Eve musim keempat juga tampak pada Carolyn yang diperankan oleh Fiona Shaw. Aktris yang sempat bermain di Harry Potter and the Chamber of Secrets ini mengalami perkembangan emosional dalam memainkan karakter tersebut.
Serupa dengan Eve, Carolyne begitu berambisi mengejar The Twelve. Pasalnya, sindikat ini bertanggung jawab atas kematian sang anak, Kenny (Sean Delany), yang terjadi pada musim ketiga.
Bukan hanya plot, sinematografi Killing Eve pada musim keempat juga terlihat lebih apik. Sang sutradara, Stella Corradi, berhasil membidik beberapa adegan secara detail sehingga penonton seolah berada di tempat kejadian serta merasakan emosi langsung dari karakter. Sebut saja, keadaan fisik Eve usai berkelahi. Embusan napas dan luka-lukanya tampak jelas.
Lalu, bagaimana kelanjutan kisah Eve dalam membalaskan dendamnya kepada The Twelve? Akankah Villanelle mampu mendapat simpati Eve kembali?
Jawaban tersebut bisa kamu temukan dengan menyaksikan serial TV Killing Eve melalui layanan berlangganan Mola, baik melalui situs www.mola.tv maupun aplikasi pada perangkat Android atau iOS. Klik di sini untuk menonton.